Umroh.com – Sebelum memasuki bulan Ramadhan, kita harus melalui bulan Sya’ban. Bulan Sya’ban bisa dibilang sebagai bulan pemanasan, dimana kita dianjurkan mempersiapkan diri untuk beribadah di bulan Ramadhan. Salah satu ibadah yang disunnahkan di bulan Sya’ban adalah memperbanyak berpuasa, dengan hikmah mempersiapkan tubuh untuk berpuasa di bulan Ramadhan. Doa Menyambut Bulan Sya’ban Para ulama mengajarkan doa menyambut bulan Sya’ban berikut ini. Namun sebenarnya bisa dibaca mulai bulan Rajab. مَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ Allahumma baarik lana fi Rajaba wa Sya’bana wa ballighna Ramadhana Artinya: “Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikan kami pada bulan Ramadhan”. Baca juga: Patut Diamalkan, Inilah Keutamaan Bulan Sya’ban Doa ini berasal dari hadis riwayat Imam At Thabrani. Tetapi para ulama menyebut hadis tersebut dhaif atau bersifat lemah. Walaupun hadis itu dhaif, namun banyak ulama sepakat bahwa doa ini mengandung permohonan yang baik kepada Allah. Jadi kita dibolehkan mengamalkannya…
Umroh.com – Sebelum membahas keutamaan puasa Rajab, ada baiknya kita pahami dulu tentang tuntunan puasa Rajab. Mayoritas ulama menjelaskan bahwa sebenarnya tidak ada amalan khusus di bulan Rajab. Jika ada hadis yang menyebutkan tentang amalan di bulan Rajab, para ulama menjelaskan bahwa hadis tersebut termasuk dhaif (lemah) atau bahkan tertolak. Ibnu Hajar menyebutkan tidak ada riwayat yang shahih dan layak untuk menjadi dalil keutamaan bulan Rajab. Demikian pula tentang puasa di bulan Rajab, atau shalat tahajud di malam tertentu di bulan Rajab. Mengenai hadis keutamaan puasa di bulan Rajab, para ulama menjelaskan bahwa tidak ada dalil khusus. Memang ada riwayat dari Abu Qilabah yang menuturkan bahwa ‘Di surga ada istana untuk orang yang rajin puasa Rajab’. Tetapi riwayat itu bukan hadis dari Rasulullah. Baca juga: Inilah Pengertian Puasa Nisfu Sya’ban Imam Al Baihaqi menyebut bahwa Abu Qilabah merupakan tabi’in senior. Mengenai riwayat tentang keutamaan puasa Rajab tersebut, itu merupakan kabar…
Umroh.com – Sya’ban termasuk bulan istimewa. Bulan sebelum Ramadhan ini memiliki banyak keutamaan, dan Rasulullah memberi perhatian lebih di bulan Sya’ban. Aisyah ra menuturkan, “Rasulullah memberikan perhatian terhadap hilal bulan Sya’ban, tidak sebagaimana perhatian beliau terhadap bulan-bulan yang lain. Kemudian beliau berpuasa ketika melihat hilal Ramadhan. Jika hilal tidak kelihatan, beliau genapkan Sya’ban sampai 30 hari.” (HR.Ahmad, Abu Daud, An Nasa’i). Lalu apa pengertian dari puasa nisfu sya’ban itu sendiri? Ada anjuran untuk banyak beramal di bulan Sya’ban, terutama di Nisfu Sya’ban. Nisfu Sya’ban adalah hari di pertengahan bulan Sya’ban. Baca juga: Begini Niat Puasa Sya’ban dan Anjurannya dalam Al Quran Perbedaan Pendapat Mengenai Nisfu Sya’ban Pada dasarnya, ada perbedaan pendapat mengenai Nisfu Sya’ban. Termasuk keutamaan puasa Nisfu Sya’ban. Sebagian ulama mengungkapkan bahwa tidak ada keutamaan khusus di malam Nisfu Sya’ban, atau hari Nisfu Sya’ban. Nisfu Sya’ban sama seperti malam-malam lain di bulan sya’ban. Apabila ada hadis yang menunjukkan keutamaan…
Umroh.com – Sya’ban adalah salah satu bulan yang mulia. Bulan ini adalah pintu menuju bulan ramadhan. Siapa yang berupaya membiasakan diri bersungguh – sungguh dalam beribadah di bulan ini, maka ia akan menuai kesuksesan di bulan ramadhan. Di dalam salah satu bulan yang mulia ini terdapat niat puasa sya’ban dan juga anjuran dari para terdahulu dan di dalam Al -Quran. Mengapa dinamakan sya’ban ? karena pada bulan itu terpancar bercabang – cabang kebaikan yang banyak. Dalam bulan ini terdapat banyak kejadian dan peristiwa yang sangat perlu diperhatikan oleh kaum muslim. Pada bulan ini pula ada beberapa amalan yang dapat dilakukan salah satunya ialah puasa sya’ban. Baca juga : Keutamaan Menuntut Ilmu dan Kepentingan Menjalankannya Anjuran Berpuasa Sya’ban Bulan Sya’ban adalah bulan yang mulia, hendaknya kita mengisinya dengan memperbanyak amalan ibadah dan puasa secara khusus guna melatih diri sebagai persiapan menyambut bulan Ramadhan agar nanti kita tidak terasa berat bagi kita.…
Umroh.com – Bagi umat Islam, ada bulan istimewa yang selalu dinanti, yaitu bulan Ramadhan. Bulan dimana berkah dari Allah melimpah bagi seluruh umat. Berikut ini akan dijelaskan beberapa kumpulan doa menyambut ramadhan. Selain menjadi saat diwajibkannya berpuasa, bulan Ramadhan juga menjadi bulan diturunkannya Al Quran. Karena itu, kita dianjurkan untuk menyambutnya dengan gembira. Sebagaimana firman Allah yang artinya, “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu (Al Quran) dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan” (QS.Yunus: 57-58). Baca juga: Yuk Berburu Pahala! Ini Sunnah Puasa Ramadhan Berbagai kemuliaan bulan Ramadhan membuat banyak ulama mengekspresikan kegembiraannya lewat doa-doa yang indah. Doa-doa itu kini kita kenal sebagai doa menyambut Ramadhan. Walaupun sebenarnya tidak ada doa khusus menyambut Ramadhan…
Umroh.com – Ibadah puasa merupakan salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah. Walaupun sifatnya baik, namun ada waktu-waktu tertentu dimana kita dilarang berpuasa. Waktu haram berpuasa dirangkum umroh.com pada artikel kali ini. Waktu Haram Berpuasa 1. Tanggal 1 Syawal Waktu ini diharamkan untuk berpuasa. Sebab bertepatan dengan hari perayaan Idul Fitri. Hari dimana umat muslim merayakan kemenangan setelah berpuasa wajib selama sebulan penuh. Berpuasa di hari tersebut hukumnya haram. Baca juga: Ini 7 Persiapan Menyambut Ramadhan yang Wajib Diingat! 2. Tanggal 10 Dzulhijjah Mirip dengan tanggal 1 Syawal, tanggal 10 Dzulhijjah juga termasuk waktu haram berpuasa. Karena di hari itu umat muslim merayakan hari raya Idul Adha. Saat itu umat muslim yang mampu dianjurkan untuk menyembelih hewan kurban. Kemudian dibagikan kepada masyarakat sekitar. Jadi, berpuasa di waktu tersebut tidak dibolehkan. Larangan berpuasa di hari Idul Fitri dan Idul Adha berasal dari hadis yang diriwayatkan Imam Muslim. Abu Hurairah ra menuturkan…
Umroh.com – Biasanya saat menjelang Ramadhan, sanak keluarga serta sahabat kerap mengucapkan dan memberi selamat Ramadhan. Dan biasanya yang disampaikan adalah Ramadhan Mubarak atau Ramadhan Kareem. Lalu apa pengertian dari ramadhan kareem itu sendiri? Di Indonesia sendiri ucapan-ucapan tersebut juga sering didengar maupun dituliskan saat bulan Ramadan. Tradisi yang berbeda-beda juga sering dilakukan warga Indonesia saat bulan suci ini tiba seperti mengadakan pawai dan semacamnya. Baca juga: Ini Hal-hal yang Dilarang Selama Puasa Ramadhan Pengertian Ramadhan Kareem Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin ditanya mengenai hukum kalimat ‘Ramadhan Kareem’ menjawab: “Hukumnya adalah bawah kalimat ini “Ramadhan Karim” (terjemahnya: Ramadhan itu pemurah) adalah tidak benar. Yang benar adalah “Ramadhan Mubarak” (Ramadhan yang diberkahi) atau yang semisal, karena bukan Ramadhan yang memberi sehingga disebut pemurah, akan tetapi Allah Ta’ala yang memberikan keutamaan ini.” [Majmu’ Fatawa Syaikh Al-‘Ustaimin 20/254) Oleh karena itu hendaknya kita mengikuti nash yang menyebut Ramadhan dengan sebutan “Ramadhan Mubarak” sebagaimana…
Umroh.com – Umat Islam mendapatkan lima keistimewaan saat menjalankan puasa Ramadhan. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa umat Islam mendapatkan lima keistimewaan dengan datangnya bulan Ramadhan. Berikut keistimewaan puasa ramadhan yang wajib diketahui. Sebagaimana beliau tegaskan dalam hadits berikut ini: أُعْطِيَتْ أُمَّتِي خمسَ خِصَالٍ في رَمَضَانَ لَمْ تُعْطَهُنَّ أمَّةٌ من الأُمَمِ قَبْلَهاَ “Di bulan Ramadhan umatku diberi lima keistimewaan yang tidak diberikan kepada umat-umat sebelumnya.” Baca juga: Ini Hikmah Puasa yang Akan Dirasakan! 5 Keistimewaan Puasa Ramadhan Umroh.com merangkum, adapun lima keistimewaan tersebut yang disebutkan dalam hadits adalah sebagai berikut: 1. Bau mulut orang berpuasa lebih baik dari minyak misik Sebagaimana dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda, “Bau mulut orang yang berpuasa di hadapan Allah lebih baik dari pada minyak misik.” Memang kalau secara jujur kita pun mengakui bahwa bau mulut orang yang berpuasa tidak sedap. Hal tersebut terjadi karena produksi air liur…
Umroh.com – Puasa dapat diartikan sebagai menahan diri dari sesuatu. Sementara puasa Ramadhan adalah menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa serta diikuti dengan niat dan dilakukan sejak terbit fajar hingga matahari terbenam. Puasa juga menahan diri dari rasa lapar dan dahaga serta dari perbuatan-perbuatan buruk maupun hal yang dapat membatalkan puasa. Adapun pelaksanaan puasa Ramadhan adalah upaya dalam menunaikan ibadah. Baca juga: Hukum Puasa Sya’ban Sebelum Bulan Ramadhan Puasa Menurut Ajaran Agama Islam Umroh.com merangkum, dalam Islam, puasa juga dikenal dengan shaum yang merupakan ibadah wajib umat Islam ketika bulan Ramadhan dan sunnah ketika dilakukan di luar bulan Ramadhan, kecuali di Hari yang Dilarang Puasa yaitu dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) dan di tiga hari tasrik. Adapun definisi dari puasa menurut islam adalah menahan diri dari dua syahwat (yaitu perut dan kemaluan) serta dari segala yang memasuki tenggorokan termasuk obat-obatan dan lain sebagainya. Puasa…
Umroh.com – Bulan Sya’ban berada tepat sebelum bulan suci Ramadhan. Ada amalan utama yang bisa kita kerjakan di saat itu, yakni puasa Sya’ban. Lalu apa keutamaan puasa sya’ban itu sendiri? Puasa Sya’ban adalah Sunnah Rasulullah Ada anjuran untuk memperbanyak puasa di bulan Sya’ban. Sunnah ini dikerjakan oleh Rasulullah semasa hidup. Diriwayatkan oleh Imam An Nasa’i, seorang Sahabat bernama Usamah bin Zaid bertanya kepada Rasulullah. Baca juga: Hukum Puasa Sya’ban Sebelum Memasuki Ramadhan Usamah bertanya, “Katakanlah wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu berpuasa selama sebulan dari bulan-bulannya selain di bulan Sya’ban”. Rasulullah menjawab, “Bulan Sya’ban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.” Aisyah ra. juga menuturkan, “Rasulullah biasa berpuasa, sampai kami katakan bahwa beliau tidak berbuka. Beliau pun berbuka sampai kami…