1
Tag

sejarah

Browsing

Umroh.com – Setiap umat muslim tentunya paham bahwa Al Quran memiliki keistimewaan dan manfaat bagi yang mengamalkannya. Jika ditelaah lebih dalam, Alquran yang diserukan sebagai pedoman, mempunyai solusi untuk hampir seluruh sendi kehidupan manusia.  Dengan mengetahui hikmah membaca Al Quran inilah hidup kita akan terarah dan berada di jalan yang benar. Baca juga : Harus Diperhatikan, Inilah Cara Membersihkan Hadas Besar Sejarah Al Quran Al Quran memberikan dorongan yang besar untuk mempelajari sejarah dengan secara adil, objektif dan tidak memihak. Dengan demikian tradisi sains Islam sepenuhnya mengambil inspirasi dari Al Quran, sehingga umat muslim mampu membuat sistematika penulisa sejarah yang lebih mendekati landasan penanggalan astronomis. Al Quran tidak turun secara sekaligus dalam satu waktu melainkan berangsur-angsur supaya meneguhkan diri Rasul. Menurut sebagian ulama, ayat-ayat Al Quran turun secara berangsur-angsur dalam kurun waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari; dan ada pula sebagian ulama lain yang berpendapat bahwa Al Quran diwahyukan…

Umroh.com – Air zam -zam menjadi air yang dipercaya suci bagi umat Islam. Kata zam – zam dalam bahasa Arab berarti banyak atau  melimpah. Air zam – zam adalah air yang berasal dari sumur zam – zam. Letaknya berjarak 38 hasta dari Ka’bah. Air ini sangat banyak dan berlimpah, tidak habis walau telah diambil dan diminum miliaran umat muslim diseluruh dunia. Bagi mereka yang menjalankan ibadah haji atau umroh tak lupa berbondog-bondong membawa air zam – zam hingga ke tanah air karena memiliki sejarah sendiri dan khasiat dari air zam – zam itu sendiri. Baca juga : Jenis Jual Beli dalam Islam yang Wajib Diketahui Sejarah Air Zam – Zam Zam – zam berawal dari kisah perjuangan Siti Hajar mencari air untuk minum bayinya. Ismail dipadang antara bukit shafa dan marwah. Setelah bolak balik 7 kali antara Shafa dan Marwah ternyata air ditemukan dibawah tendangan tumit Ismail. Nama zam -…

Umroh.com – Seiring dengan semakin banyaknya wisata halal di Cina, semakin banyak wisatawan muslim yang tertarik berkunjung ke Negeri Tirai Bambu ini. Objek-objek wisata di bawah ini wajib Anda kunjungi ketika berlibur ke Cina. Banyak tempat menarik di Cina yang bisa Anda kunjungi sambil mengisi waktu liburan selama berada disana. Tidak heran jika di negara tersebut sering dijadikan sebgai tujuan wisata bagi yang sedang berlibur disana. Baik wisatawan domestik atau mancanegara selalu silih berganti datang ke Cina karena memilki tempat yang bisa dikunjungi selama berada disana. Baca juga : Bikin Seger! Ini 5 Minuman Halal di China yang Wajib Dicoba 10 Tempat Menarik di Cina Menarik dan Bagus 1. Tembok Raksasa Warga setempat menyebut tempat ini sebagai “Changcheng” yang artinya “Tembok Panjang”. Memanjang dari Shanhaiguan di sebelah timur, hingga Jiayuguan di sebelah barat. Tembok raksasa sepanjang 6.000 kilometer ini melewati berbagai wilayah, seperti Hebei, Tientsin, dan Beijing. Bagian Tembok Raksasa…

Mekkah, kota yang tak pernah tidur Kota Mekkah merupakan salah satu kota terbaik dan tujuan utama umat muslim untuk beribadah. Memang Mekkah adalah daerah yang gersang tidak memiliki tumbuhan, cuaca yang terik dengan curah hujan yang rendah, tetapi daerah ini memiliki tempat tersendiri di hati umat Islam. Wilayah ini dan penduduknya senantiasa dirindukan oleh hati-hati orang yang beriman. Mekkah, kota yang tidak pernah tidur ini selau ramai dengan wisatawan yang berkunjung ke Kakbah dan Masjidil Haram. Otomatis kegiatan perekonomian, dan hal penunjang wisatawan lainnya juga terus berjalan selama 24 jam. Untuk Anda yang akan berkunjung ke sini, baiknya ketahui dulu sejarah Kota Mekkah. Banyak doa-doa nabi, dan sabda Allah dan Rasulnya tentang kota ini, alhasil kota ini pun banyak disebutkan di Al Quran dan hadist-hadist Nabi salallahu ‘alayhi wa sallam. Salah satunya pada doa Nabi Ibrahim yang Allah abadikan dalam firman-Nya, رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ…

Abu Ibrahim bercerita: Suatu ketika, aku jalan-jalan di padang pasir dan tersesat tidak bisa pulang. Di sana kutemukan sebuah kemah lawas… kuperhatikan kemah tersebut, dan ternyata di dalamnya ada seorang tua yang duduk di atas tanah dengan sangat tenang… Ternyata orang ini kedua tangannya buntung… matanya buta… dan sebatang kara tanpa sanak saudara. Kulihat bibirnya komat-kamit mengucapkan beberapa kalimat.. Aku mendekat untuk mendengar ucapannya, dan ternyata ia mengulang-ulang kalimat berikut: Segala puji bagi Allah yg melebihkanku di atas banyak manusia… Segala puji bagi Allah yg melebihkanku di atas banyak manusia… Kuperhatikan kondisinya sambil mencari adakah ia memiliki anak yg mengurusinya? atau isteri yang menemaninya? ternyata tak ada seorang pun… Aku beranjak mendekatinya, dan ia merasakan kehadiranku… ia lalu bertanya: “Siapa? siapa?” ““Assalaamu’alaikum… aku seorang yang tersesat dan mendapatkan kemah ini” jawabku, “Tapi kamu sendiri siapa?” Tanyaku.. ““Mengapa kau tinggal seorang diri di tempat ini? Di mana isterimu, anakmu, dan kerabatmu?…

Penggagas istilah “halal bi halal” ini adalah KH. Wahab Chasbullah. Ceritanya begini: Setelah Indonesia merdeka 1945, pada tahun 1948, Indonesia dilanda gejala disintegrasi bangsa. Para elit politik saling bertengkar, tidak mau duduk dalam satu forum. Sementara pemberontakan terjadi dimana-mana, diantaranya DI/TII, PKI Madiun. Pada tahun 1948, yaitu dipertengahan bulan Romadlon, Bung Karno memanggil KH. Wahab Chasbullah ke Istana Negara, untuk dimintai pendapat dan sarannya untuk mengatasi situasi politik Indonesia yang tidak sehat. Kemudian Kyai Wahab memberi saran kepada Bung Karno untuk menyelenggarakan Silaturrahmi, sebab sebentar lagi Hari Raya Idul Fitri, dimana seluruh umat Islam disunahkan bersilaturrahmi. Lalu Bung Karno menjawab, “Silaturrahmi kan biasa, saya ingin istilah yang lain”. “Itu gampang”, kata Kyai Wahab. “Begini, para elit politik tidak mau bersatu, itu karena mereka saling menyalahkan. Saling menyalahkan itu kan dosa. Dosa itu haram. Supaya mereka tidak punya dosa (haram), maka harus dihalalkan. Mereka harus duduk dalam satu meja untuk saling…