Umroh.com – Allah mencintai orang-orang yang memperhatikan kesucian dirinya. Bersuci berarti membersihkan diri dari hal-hal yang menghalangi ibadah shalat, membaca Al Quran, dan thawaf. Hal yang menghalangi ibadah tersebut bisa berupa hadas dan najis dan sebagai umat muslim Anda bisa membersihkan hadas kecil dan besar. Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai pula orang-orang yang mensucikan diri” (QS.Al Baqarah: 222). Hadas adalah kondisi diri yang menghalangi seseorang untuk beribadah kepada Allah dengan shalat, thawaf, atau membaca Al Quran. Hadas harus disucikan sebelum melaksanakan ibadah tersebut. Ada dua macam hadas, yaitu hadas besar dan hadas kecil. Di artikel kali ini, kita akan membahas tentang hadas kecil dan cara mensucikannya. Hal-hal yang termasuk hadas kecil adalah buang air kecil atau buang air besar, buang angin, tertidur, hilang akal, bersentuhan dengan lawan jenis, dan menyentuh kemaluan dengan jari. Baca juga : Sering Dilakukan, Ternyata Ini Penybebab Mandi Besar Mensucikan Hadas…
Umroh.com – Mandi junub merupakan salah satu cara membersihkan hadas atau najis selain dengan wudhu bagi umat muslim. Jika wudhu berfungsi membersihkan hadas kecil, maka mandi besar untuk menghilangkan hadas besar. Lalu bagaimana tata cara mandi junub itu sendiri? Berikut penjelasannya. Dalam mandi junub atau mandi wajib juga terdapat wudhu di dalamnya. Selain itu dalam mandi wajib seluruh bagian tubuh luar dibersihkan secara menyeluruh. Untuk memahami tata cara dan syarat-syaratnya, berikut ulasan tata cara mandi wajib sesuai tuntunan Rasulullah salallahu ‘alayhi wa sallam bagi laki-laki dan wanita. Baca juga: Jangan Dilakukan! Ini 5 Hal Terlarang bagi Orang Junub Niat dan Syarat Sah Mandi Junub Umroh.com merangkum, sama seperti ritual ibadah-ibadah lainnya dalam Islam, niat menjadi fondasi awal dalam hati. Selain itu, para ulama mengatakan bahwa di antara fungsi niat adalah untuk membedakan manakah yang menjadi kebiasaan dan manakah ibadah. Dalam hal mandi wajib tentu saja mesti dibedakan dengan mandi biasa yang…
Umroh.com – Junub merupakan keadaan yang tidak suci termasuk dalam kategori hadas besar. Hadas besar hanya bisa disucikan dengan mandi wajib. Ada hal yang menyebabkan seseorang junub, yaitu keluarnya air mani, berhubungan seksual suami isteri, meninggal dunia, haid, dan nifas. Lalu apa saja hal yang dilarang bagi orang junub? Berikut penjelasannya. Hal yang Dilarang Bagi Orang yang Junub Berikut ini beberapa hal yang dilarang bagi orang yang junub, diantaranya. 1. Sholat Sholat merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Dalam melakukan sholat kita harus suci dari hadas keil maupun hadas besar. Mensucikan diri dari hadas kecil cukup dengan berwudhu. Namun berbeda dengan mensucikan diri dari hadas besar harus melakukan mandi wajib. Berdasarkan firman Allah ta’ala: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَى حَتَّى تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّى تَغْتَسِلُوا Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang…
Umroh.com – Mandi besar wajib dilakukan bagi seseorang yang memiliki hadast besar, dan hendak melaksanakan ibadah seperti sholat. Dalam Islam, ada kondisi-kondisi tertentu yang mensyaratkan seseorang harus melakukan mandi besar untuk bersuci. Yaitu ketika seseorang telah mengeluarkan air mani, bersetubuh (Jima’), selesai haid atau nifas, baru memeluk Islam, dan meninggal dunia. Berikut akan dijelaskan sunnah mandi besar yang wajib diketahui. Baca juga: Gak Sembarangan, Ini Waktu yang Tepat untuk Mandi Wajib Rukun Mandi Besar Umroh.com merangkum, pada dasarnya, mandi berarti mengalirkan air ke seluruh tubuh. Bedanya dengan mandi besar adalah ada niat yang dihadirkan dalam hati. Niat mandi besar bisa dihadirkan dalam hati saja, atau dilafalkan. Pastikan niat yang dihadirkan adalah untuk membersihkan hadast besar. Tanpa niat mandi besar, mandi tidak akan sah untuk membersihkan hadast besar. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya” (HR. Bukhari dan Muslim). Rukun mandi besar yang kedua adalah mengalirkan air ke seluruh tubuh.…
Umroh.com – Kebersihan sangat diutamakan dalam Islam. Kita diajarkan berbagai cara untuk bersuci dan membersihkan diri, salah satunya dengan mandi. Dalam Islam, mandi berarti mengalirkan air ke seluruh tubuh dengan niat tertentu. Ada mandi yang dibolehkan, disunnahkan, dan diwajibkan. Berikut akan dijelaskan soal penyebab mandi besar yang wajib diketahui. Penyebab Mandi Besar 1. Keluarnya Air Mani dengan Syahwat Penyebab mandi besar pertama, yakni keluarnya air mani. Ketika seseorang mengeluarkan air mani disertai dengan syahwat, maka ia wajib untuk melakukan mandi wajib. Kondisi tersebut termasuk junub, dan diwajibkan untuk mandi besar setelahnya. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya (mandi) dengan air disebabkan karena keluarnya air (mani)” (HR. Muslim). Baca juga: Gak Sembarangan, Ini Waktu yang Tepat untuk Mandi Wajib Mayoritas ulama menerangkan bahwa kewajiban untuk mandi wajib dikenakan pada mereka yang mengeluarkan air mani disertai dengan rasa nikmat. Lain halnya jika air mani keluar karena sakit atau kedinginan, maka tidak ada kewajiban untuk mandi…
Umroh.com – Mandi besar wajib dilakukan oleh umat muslim untuk mensucikan diri dari hadast besar. Seseorang diharuskan melakukan mandi besar jika mengalami beberapa hal, yaitu keluarnya air mani dengan syahwat, melakukan hubungan badan atau junub, selesai haid atau nifas, masuk Islam, dan meninggal dunia. Berikut akan dijelaskan beberapa niat mandi besar yang wajib dihafalkan. Umroh.com merangkum, mandi besar dilakukan ketika seseorang dituntut dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan ibadah sholat wajib, atau ketika ingin melakukan tawaf, atau membaca Al Quran. Baca juga: Lengkap, Ini Tata Cara Mandi Besar Menurut Rasulullah Niat Mandi Besar Niat merupakan perkara penting dalam pelaksanaan suatu ibadah. Niat akan membedakan antara aktivitas biasa atau ibadah, serta menentukan pahala dari ritual ibadah yang kita lakukan. Dari Umar bin Khattab, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya” (HR. Bukhari dan Muslim). Misalnya ketika mandi besar harus disertai dengan menghadirkan niat untuk mensucikan diri dari hadast besar. Jika tidak ada…
Umroh.com – Pada pembahasan kali ini umroh.com akan menjelaskan serta menjabarkan mengenai junub yang harus dilakukan oleh setiap muslim. Junub alias mandi wajib itu sendiri adalah aktivitas mandi yang memakai air suci dan air bersih untuk membilas badan kita ketika mandi. Junub juga dilakukan untuk menghilangkan segala kotoran yang menempel pada badan kita, serta tujuan utamanya adalah untuk menghilangkan hadas besar sebelum kita melakukan shalat atau ibadah lainnya yang diwajibkan untuk bersuci terlebih dahulu. Lalu bagaimana hukum junub itu sendiri? Baca juga: Bolehkan Bertayamum Sebagai Pengganti Junub? Ini Jawabannya! Pengertian Junub Umroh.com merangkum, dalam Bahasa Arab mandi berasal dari kata Al-Ghuslu, yang memiliki arti mengalirkan air pada sesuatu. Menurut istilah Al-Ghuslu adalah menuangkan air ke seluruh badan dengan tata cara yang benar dan bertujuan untuk menghilangkan hadast besar. Junub dalam agama Islam bertujuan untuk membersihkan diri sekaligus menyucikan diri dari segala najis dan kotoram yang menempel pada sekujur tubuhnya, dan…
Umroh.com – Mandi besar dilakukan untuk mensucikan diri dari hadast besar, seperti junub atau haid dan nifas. Tak seperti mandi biasa, ada yang perlu kita perhatikan ketika melakukan mandi besar. Tujuannya agar tubuh benar-benar suci dan kita bisa beribadah, seperti sholat dan membaca Al Quran. Berikut akan dijelaskan tata cara mandi besar yang benar. Pada dasarnya, rukun mandi besar mencakup dua hal. Niat dan mengalirkan air ke seluruh tubuh. Jika dua hal ini terpenuhi, maka mandi besar dinilai sah. Tetapi ada kondisi-kondisi yang perlu diperhatikan untuk mensucikan diri dari hadast besar lain, seperti haid atau nifas. Kemudian ada juga beberapa sunah mandi besar yang diajarkan Rasulullah. Dengan melaksanakan sunah, ibadah kita menjadi lebih sempurna. Baca juga: Terkuak, Begini Hukum Junub saat Puasa Tata Cara Mandi Besar Umroh.com merangkum, Aisyah menuturkan bahwa saat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya. Lalu beliau berwudhu sebagaimana…
Umroh.com – Puasa merupakan ibadah yang wajib dilakukan saat bulan Ramadhan untuk menahan diri hawa nafsu dari makanan, minuman maupun hubungan seksual. Maka, selama waktu puasa seseorang dilarang untuk melakukan aktivitas makan, minum, dan aktivitas seksual hubungan badan. Puasa bagian dari bentuk simpati kita, bagaimana bisa menahan semuanya hingga matahari terbenam. Dalam berpuasa kita harus suci dari hadast besar. Lalu apa hukum junub saat puasa? Bolehkah hal tersebut dilakukan? Baca juga: Bolehkah Bertayamum Sebagai Pengganti Mandi Junub? Bolehkan Junub Saat Berpuasa? Berdasarkan pemaparan tim umroh.com, seringkali banyak pertanyaan bolehkah puasa dalam keadaan junub? Apakah membatalkan puasa melakukan itu? Perlu kita ketahui dasar yang membatalkan puasa adalah makan, minum, dan berhubungan seksual. Selain yang disebutkan tadi tidak akan membatalkan puasa. Kita semua pun tahu, salah satu yang membatalkan puasa ialah melakukan jima’ atau bersetubuh dengan suami istri. Namun, bukan berarti aktivitas seksual harus dihentikan sepanjang puasa. Allah Azza wa jalla menerangkan,…
Umroh.com – Bagi seorang muslim, tentu sudah sewajibnya mengetahui hukum-hukum yang berlaku serta mengetahui hal-hal yang diperintahkan dan dilarang oleh Allah SWT. Salah satunya adalah tata cara mandi wajib yang baik dan benar. Dalam Islam, orang yang sudah dewasa serta baliqh dan mempunyai akal yang sempurna maka diharuskan mandi wajib dalam kondisi tertentu. Mandi wajib bukan hanya berfungsi sebagai proses pembersihan fisik saja, tetapi juga bertujuan untuk mensucikan diri kembali dari kotoran-kotoran yang terdapat pada dirinya dan membersihkan tubuh dari kotoran-kotoran dari hadas besar. Mandi wajib pun sudah memiliki tata caranya tersendiri, semua harus dilakukan dengan benar sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT. Baca juga: Bolehkah Bertayamum Sebagai Pengganti Junub? Perbedaan Mandi Wajib dan Mandi Biasa Seorang muslim, ketika sholat, tentu diharuskan untuk berwudhu terlebih dahulu hal tersebut untuk menghilangkan hadast kecil. Sementara ketika kita dalam keadaan junub, contohnya selesai haid dan telah selesainya masa nifas, maka mereka…