Umroh.com – Sebagai manusia, hendaknya kita selalu berdzikir dan mendekatkan diri kepada Allah. Ada lafal-lafal thoyyibah untuk dijadikan dzikir. Ada juga ayat Al Quran yang bisa digunakan sebagai dzikir. Salah satunya adalah ayat kursi. Tidak hanya memahami makna di dalamnya, terdapat pula waktu membaca ayat kursi yang mungkin belum diketahui banyak orang khususnya umat muslim. Para ulama bersepakat bahwa tidak ada larangan mengutamakan sebagian dari isi Al Quran. Maksud dari keagungan ayat kursi adalah ketika membacanya, maka seseorang akan memperoleh pahala yang sangat besar. Baca juga : 6 Cara Tidur Nabi Muhammad yang Patut Ditiru Peristiwa Turunnya Ayat Kursi Ayat kursi tercantum pada surat Al Baqarah ayat 255. اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ…
Umroh.com – Pada saat kapan Anda memutuskan untuk tidur? Tentunya pada saat Anda merasa lelah, dan merasa mengantuk. Dalam islam tidur yang baik dan dianjurkan yaitu delapan jam sehari, karena tidur yang cukup akan memberikan efek positif bagi tubuh dan menjaga stamina badan untuk melakukan aktifitas sehari-hari. Berikut ini akan dijelaskan 3 waktu tidur yang dilarang sesuai ajaran islam. Namun, tahukah Anda? memilih waktu tidur tidak boleh asal-asalan dalam islam. Ada beberapa waktu yang tidak dianjurkan bagi kita untuk tidur pada saat itu. Namun ada juga waktu-waktu yang manusia dianjurkan tidur saat itu. Kapan saja waktunya? Berikut telah penulis rangkum untuk Anda. Baca juga: Penting! Lakukan Sunnah Rasul Ini Sebelum Tidur Pengertian Tidur Umroh.com merangkum, tidur adalah kegiatan wajib yang mesti dipenuhi umat manusia , hal tersebut sebagai bentuk perhatian kita terhadap tubuh yang diberi oleh Allah SWT. Syaikh Abdur Rahman Bin Nashir As Sa’di berkata : “Tidur merupakan satu…
Umroh.com – Bagi umat Islam, tentu sudah tidak perlu khawatir dalam menjalankan segala sesuatunya di muka bumi ini karena Islam adalah agama yang paling lengkap, semua sesuatunya yang berkaitan tentang kehidupan telah diatur oleh Islam. Mulai dari kita belum lahirm sampai akhirya kita meninggal dunia. Dari cara tidur Nabi Muhammad sampai kita merebahkan kembali di Kasur. Semua yang ada petunjuk akan membuat kita hidup lebih berkualitas. Bagi umat Islam pedoman kita adalah Al-Quran dan contoh dari Rasulullah SAW. Salah satu contoh yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW adalah cara tidur yang baik untuk kesehatan, tetapi kita jarang untuk mencontohnya sehingga tidur kita kurang berkualitas dalam dunia kesehatan. Padahal jika kita mengikuti apa yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW, tentu banyak sekali manfaat dan hikmahnya, seperti dibawah ini merupakan tidur ala Rasulullah SAW yang seharusnya diikuti oleh kita umatnya. Baca juga : Penting! Lakukan Sunnah Rasul Ini Sebelum Tidur 6 Cara Tidur…
Umroh.com – Salah satu tanda kecintaan kita kepada Nabi adalah mencintai dan melakukan apa yang telah dikerjakan. Semua perilaku Nabi dalam kesehariannya adalah teladan yang baik dan dapat memberikan banyak manfaat dalam kehidupan kita. Termasuk waktu tidur Rasulullah yang senantiasa bisa kita jadikan teladan agar hidup dan pola tidur kita teratur dan memberikan manfaat besar bagi kesehatan tubuh. Baca juga : Agar Berpahala, Perhatikan Tata Cara Puasa Senin Kamis Ini Pentingnya Tidur bagi kesehatan Al-Qur’an pun sudah menjelaskan bahwa tidur itu perlu dan penting, utamanya untuk kesehatan. Seperti dalam firman Allah SWT, artinya : “Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat.” (QS. 78: 9). Saat kita tidur dengan pola yang tepat maka sejatinya tidur yang kita lakukan akan memberikan manfaat yang luar biasa, diantaranya ialah : 1. Berpikir Jernih Tidur sesuai dengan kebutuhan akan membantu peningkatan daya ingat, kreatifitas, dan kesadaran diri Anda. Saat tidur, neuron di korteks serebral otak akan…
Umroh.com – Sebagai manusia, Rasulullah juga membutuhkan tidur. Kebiasaan tidur beliau bisa kita teladani sebagai batas waktu tidur menurut Islam yang baik. Rasulullah tidur dalam jumlah wajar. Beliau tak pernah tidur berlebihan hingga melampaui batas. Maksudnya, tidur yang sangat lama sampai melebihi kebutuhan tubuh. Meski demikian, Rasulullah tidak memaksa diri tetap bangun jika merasa lelah. Beliau beristirahat sesuai kebutuhan. Dari pola tidur Rasulullah, kita bisa memahami bahwa beliau mengajarkan prinsip pertengahan kepada umatnya. Dalam hal ini Rasulullah tetap memenuhi hak tubuh untuk beristirahat. Teladan dari beliau inilah yang kemudian menjadi batas waktu tidur dalam Islam. Baca juga : Tak Berlebihan, Ini Sikap Romantis Rasulullah pada Istrinya Pola Tidur Rasulullah 1. Tidur di Awal Malam, Bangun di Pertengahan Malam Rasulullah terbiasa tidur di awal malam. Beliau tidak menghabiskan waktunya begadang untuk keperluan yang sia-sia. Jika tak ada keperluan mendesak, beliau beranjak tidur usai sholat Isya’. Lalu di pertengahan malam, terutama di…
Umroh.com – Tidur sangat penting bagi manusia. Dalam syariat agama, memiliki beberapa arah tidur menurut islam yang baik dan memiliki manfaatnya sendiri. Dengan tidur, seseorang bisa memulihkan kembali kondisi tubuhnya setelah lelah beraktivitas. Allah berfirman, “Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat” (QS.An Naba’: 9). Islam menganggap bahwa tidur merupakan salah satu tanda kebesaran Allah. “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.” (QS.Ar Ruum: 23). Baca juga : Penting! Lakukan Sunnah Rasul Ini Sebelum Tidur Arah dan Posisi Tidur dalam Islam Islam ternyata mengatur tidur seseorang, agar memperoleh kualitas yang baik. Berikut anjuran arah tidur dalam Islam yang di contohkan oleh Rasulullah: 1. Menghadap ke Kanan Dalam Islam, posisi tidur yang disunnahkan adalah menghadap kanan. Dan tangan kanan diletakkan di bawah pipi kanan. Rasulullah bersabda, “Kapan pun engkau…
Umroh.com – Dalam agama islam setiap amalan sekecil apapun dapat menjadi suatu ibadah yang bernilai, salah satunya yaitu dengan beristirahat. Setiap manusia membutuhkan istirahat, agar dapat menjalankan aktivitas secara produktif, salah satunya dengan tidur sesuai porsinya. Tidur yang baik itu tidak boleh berlebihan dan tidak boleh terlalu kurang juga. Tidur terlalu berlebihan dapat menimbulkan kemalasan dan tidak terbiasa untuk bekerja keras, sedangkan tidur terlalu sedikit juga dapat berdampak pada kesehatan sehingga menyebabkan kerja kurang optimal, hal itu sudah dijelaskan dalam hadits tidur dalam islam. Hidup memang membutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang membuat kita senantiasa merasa lelah dan butuh beristirahat sejenak, namun ada beberapa diantara kita yang hanya dapat beristirahat satu sampai dua jam saja karena padatnya kesibukan. Untuk itu pergunakanlah waktu istirahat Anda sebaik mungkin karena hal itu merupakan sebuah bentuk kenikmatan dan kasih sayang Allah SWT terhadap umatnya yang wajib kita syukuri. Baca juga : Penting! Lakukan Sunnah Rasul…
Umroh.com – Tidur adalah aktivitas yang sangat penting. Tubuh manusia membutuhkan tidur agar bisa berfungsi dengan baik. Bagi umat Islam, tidur bukan sekadar aktivitas untuk mengistirahatkan badan. Rasulullah SAW mencontohkan adab-adab agar tidur kita lebih barokah dan bernilai ibadah atau biasa disebut juga dengan sunnah rasul. Berikut ini adalah adab tidur sesuai pesan Rasulullah Muhammad SAW. Sunnah Rasul Ketika Ingin Tidur 1. Berwudhu Sebelum Tidur Rasulullah berpesan dalam sebuah hadis, bahwa seseorang yang tidur dalam keadaan berwudhu akan didoakan malaikat. Hadis itu berbunyi, “Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Ia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu (si fulan) karena tidur dalam keadaan suci”. Baca juga: Ternyata Begini Hukum Berkumur saat Wudhu 2. Membersihkan Tempat Tidur Kita disunnahkan untuk mengebas tempat tidur sebelum menggunakannya untuk tidur. Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah berpesan, “Apabila salah seorang dari kalian hendak berbaring di…
Rasulullah SAW tidak menyarankan umatnya untuk begadang. Karenanya, beliau tidak menyukai makan dan berbincang-bincang selepas waktu Isya. Jika sudah saatnya tidur, maka Rasulullah SAW akan langsung tidur. Tidur yang tepat ialah selepas Isya, kurang lebih pukul 21.30, lalu sebaiknya bangun pada 1/3 malam sekitar jam 3 untuk shalat malam. Dengan begitu waktu yang digunakan untuk tidur dalam sehari kurang dari 8 jam. Dalam pembagian waktu 24jam untuk 1 hari 1 malam, 1/3 untuk bekerja, 1/3 untuk beribadah kepada Allah dan 1/3 lagi untuk tidur yang cukup. Tentunya pembagian waktu ini tidak kaku, melainkan fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis dari Abu Barzah radhiallahu ‘anhu, beliau mengatakan, أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ، وَلَا يُحِبُّ الْحَدِيثَ بَعْدَهَا Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum isya dan beliau tidak menyukai obrolan setelah isya. (HR. Ahmad, no.19781 dan Ibn Khuzaimah, no.1339) Ibnu Khuzaimah meletakkan hadis ini setelah…