1
Tag

ujub

Browsing

Umroh.com – Sifat ujub dan riya’ sering bergandengan. Itulah pendapat Ibnu Taimiyah. Riya’ bermakna menyandingkan atau menyandarkan diri kepada makhluk. Sedangkan ujub adalah kondisi jiwa yang lemah. Biasanya, sifat ujub muncul karena orang dalam keadaan sombong. Terdapat banyak bahaya sifat ujub yang belum banyak umat muslim ketahui sehingga akan dijelaskan pada pembahasan ini. Sementara itu, orang ujub terlalu bangga dengan diri sendiri atau kemampuan diri. Sifat ujub dan riya’ sama-sama mengesampingkan peran Allah dalam aktivitas seseorang. Orang yang riya’ mengagungkan makhluk, sehingga ia mengharap pujian dari mereka. Padahal Allah telah berfirman, “Hanya kepada-Mu lah kami menyembah.” (QS.Al Fatihah: 4). Baca juga : Benarkah Dosa Riba Lebih Berat dari Berzina? Ujub Menimpa Orang yang Merasa Tak Punya Dosa Sifat ujub menjadi salah satu perkara yang ditakutkan Rasulullah akan menimpa kita. Terlebih, ujub biasanya menimpa seseorang yang merasa telah menjaga dirinya dari perbuatan dosa. Rasulullah bersabda, “Jika kalian tidak berdosa maka aku…

Umroh.com – Sebagai seorang muslim, Allah dan Rasul-Nya sangat melarang hamba-Nya memiliki sifat ujub di dalam hati muslim tersebut. Adapun ujub berarti merasakan kelebihan yang ada pada dirinya tanpa melihat kuasa Allah di dalamnya. Padahal, Allah lah yang memberikan kelebihan itu kepadanya. Itulah penyakit hati yang hanya dapat diketahui oleh Allah Ta’ala yang nampak di dalam hati orang tersebut seperti sombong ketika berjalan, merendahkan manusia yang tidak memiliki kelebihan seperti dia, serta menolak kebenaran. Sebab muncul dari kesombongan tersebut adalah karena adanya ujub di dalam hati seseorang. Terkadang ada seorang muslim yang merasa sudah melakukan hal baik untuk membela agama Allah sehingga menganggap remeh orang lain dan menganggap mereka tidak berguna. Perasaan seperti itu akan membatalkan amal orang tersebut. Baca juga: Jangan Salah! Ini Perbedaan Ujub dan Riya yang Wajib Diketahui Ibnul Mubaarok rahimahullah berkata: وَلاَ أَعْلَمُ فِي الْمُصَلِّيْنَ شَيْئًا شَرٌّ مِنَ الْعُجْبِ “Aku tidak mengetahui pada orang-orang yang sholat perkara yang…

Umroh.com – Rasanya setiap momen dalam hidup tak ingin kita lewatkan untuk memamerkannya di social media. Bahkan terkadang, ibadah yang sedang dilakukan pun tak luput dari unggahan tersebut sehingga privasi pun sudah semakin memudar karena setiap kali adanya masalah, malah diumbar melalui unggahan-unggahan di social media. Selain itu, manusia juga pasti senang dipuji. Namun jangan sampai pujian yang ingin kita dapatkan malah membuat kita riya’ sehingga amal ibadah yang kita lakukan tak ada nilai ikhlas di dalamnya. Sayang sekali, bukan? Dalam hal ibadah, niat ikhlas merupakan hal yang penting dilakukan karena dengan itulah kita mendapatkan pahala serta ridho Allah Ta’ala. Dengan niat, kita bisa melakukan hal kecil menjadi bernilai besar dan mampu mengubah amalan besar menjadi tidak bernilai sama sekali. Itulah pentingnya niat yang ikhlas. Baca juga: Berikut Ini Waktu yang Tepat Membaca Ayat Kursi Perbedaan ujub dan riya Umroh.com merangkum, seseorang yang tanpa sadar telah banyak berbuat baik untuk…

Umroh.com – Sebagai seorang muslim sudah selayaknya kita memiliki akhlak yang mulia karena Allah SWT dan Rasulullah SAW telah menganjurkan umatnya untuk memiliki akhlak yang mulia. Seperti menghargai orang lain, berbuat baik kepada sesama dan banyak akhlak terpuji lainnya. Karena itulah seorang muslim diperintahkan untuk menjaga diri dari sifat tercela dan juga akhlak yang buruk. Adapun salah satu sifat tercela adalah sifat ujub. Namun apakah pengertian ujub itu sendiri? Simak di sini! Baca juga: Begini 6 Cara Allah SWT Mengabulkan Doa Hambanya Pengertian Ujub Dalam islam, ujub berarti perilaku atau sifat yang mengagumi diri sendiri dan juga membanggakan dirinya sendiri. Sifat ujub ini merupakan sifat tercela yang harus dihindari setiap orang terutama umat muslim karena bisa membuat seseorang menjadi sombong dan riya. Pengertian Ujub dari Ulama Besar Umroh.com merangkum, sifat ujub juga telah dijelaskan oleh beberapa ulama seperti Ibnul Mubarok dan Imam Al Ghaazali. Ibnul Mubarok berujar, ujub adalah ketika…

Ujub adalah penyakit kronis menurut Imam Ghozali. Kepada diri sendiri, pengidap penyakit ini merasa mulia dan dan besar diri. Kepada orang lain ada kecenderungan untuk meremehkan dan merendahkan. Biasanya buah dari sikap ini adalah obral ke”aku”an yaitu gemar mengatakan aku begini, aku begitu. Seperti yang Iblis laknatullah katakan ketika menolak perintah Allah untuk hormat kepada Nabi Adam, “aku lebih baik dari Adam. Kau ciptakan aku dari api sementara Kau ciptakan dia dari tanah”. Dalam pertemuan, atau majelis pengidap penyakit ujub juga suka meninggikan diri sendiri, serta ingin selalu menonjol dan terdepan. Saat berdialog orang seperti ini tak mau kalah dan dibantah. Terdapat kemiripan antara takabbur dan ujub. Orang yang takabur (mutakabbir) gusar ketika menerima nasihat tapi kasar saat memberi nasihat. Siapa saja yang menganggap dirinya lebih baik dari hamba Allah yang lain, itulah mutakabbir. Lantas bagaimana agar bisa keluar dari jeratan ini? Imam Ghozali memberikan tips dengan mengembalikannya pada manajemen pikiran. بل ينبغي…