1
Motivasi Muslim Lifestyle Tips

Tak Perlu Malu Dengan Status Ibu Rumah Tangga

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Dalam berkeluarga tentu banyak sekali amanah dan juga peranan yang harus dijalankan oleh para perempuan, utamanya sebagai seorang ibu. Bunda atau ibu adalah madrasatul ‘ula (sekolah pertama) bagi anak-anak. Segala tingkah laku Bunda, baik ucapan dan perbuatan akan direkam oleh anak-anak.

Maka mendidik anak haruslah didahului dengan mendidik ibunya terlebih dahulu. Pendidikan terhadap seorang ibu atau bunda sangatlah penting. Karena bunda yang telah terdidik dengan baik, insya Allah akan mampu membimbing dan juga mengarahkan anak-anaknya dengan lebih baik.

Banyak “orang besar” yang lahir dari rahim ibu yang ‘hanya’ menjadi ibu rumah tangga. Ulama-ulama besar seperti Imam Syafi’i, Imam Hambali, Imam Maliki dan Imam Hanafi juga dibesarkan oleh sosok ibu salehah yang gigih dalam mendidik anaknya. Perjuangan para ibu tersebut dalam membina anak-anaknya bisa diketahui sejarahnya dalam banyak sumber dan kitab terpercaya.

Contoh lain, siapa yang tak kenal dengan sosok Khalifah Umar bin Abdul Aziz? Khalifah yang satu ini telah berhasil membawa rakyatnya pada kehidupan yang terbilang makmur, dan bahkan pada masa beliau berkuasa, tak ada satu pun rakyatnya yang berhak mendapatkan zakat (mustahiq).

Ternyata ibunda dari Khalifah Umar bin Abdul Aziz adalah ibu rumah tangga yang menjaga diri dari syubhat. Beliau adalah perempuan penjual susu yang jujur dalam menjual barang dagangannya, bukan keturunan bangsawan. Namun masya Allah dari hasil didikan ‘tangan dingin’nya muncul karakter pemimpin besar Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang juga sangat adil terhadap rakyatnya.

Maka sebagai seorang muslimah, harus bangga dengan identitas keislamannya. Menjadi ibu bagi anak-anak adalah karir mulia seorang perempuan. Tak perlu minder jika tidak memiliki titel akademis atau status jabatan pekerjaan lainnya. Status ibu rumah tangga adalah status utama. Mau melakoni pekerjaan yang lain entah menjadi penulis, dokter, pengajar, atau lainnya itu adalah status tambahan.

Bersyukurlah jika Allah Ta’ala telah menitipkan sebuah status utama sebagai ibu rumah tangga kepada para kaum perempuan, karena perlu diketahui tidak semua perempuan dikaruniai status tersebut.

Maka tidak perlu malu apalagi jika sampai rendah diri dengan status ibu rumah tangga yang disandang beberapa perempuan, karena sejatinya perannya ibu rumah tangga begitu besar dalam melahirkan anak keturunan yang berkualitas, juga bagi jalannya roda peradaban masyarakat yang luhur.

webinar umroh.com

Namun sosok ibu rumah tangga seperti apa yang bisa menjadi pribadi seperti itu? Tentu saja bukanlah sembarangan ibu rumah tangga. Tetapi seorang ibu yang memang mau terus belajar membersamai diri dengan ilmu dan juga tsaqofah Islam yang mumpuni dalam mendidik anak-anak mereka, dan senantiasa menjaga diri mereka agar nantinya terwujud anak dan juga keturunan yang berkualitas, baik intelektualnya, attitude ataupun spiritualitasnya, dan tentu saja memiliki ketaqwaan yang sangat tinggi kepada Allah SWT.

Wallahu a’lam bishshawwab.