1
Serba-serbi Ramadhan

Takjil Kurma, Menu Buka Puasa Terbaik

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Umroh.com – Kebahagiaan manusia bisa muncul dari hidangan lezat yang dinikmatinya. Apalagi ketika rasa lapar telah memuncak setelah berpuasa seharian. Ketika sore hari, kebanyakan dari kita pun langsung memikirkan hidangan kesukaan apa saja yang akan tersaji. Tak jarang, di pinggir jalan atau pusat keramaian bermunculan pasar kaget. Di sana para pedagang menjajakan banyak menu berbuka puasa, terutama takjil kurma.

Sebagian besar pedagang tersebut menjual ‘takjil’. Di Indonesia, istilah takjil digunakan merujuk pada makanan ringan atau minuman manis untuk membatalkan puasa. Takjil dinikmati sebelum iqomah sholat maghrib berjamaah dikumandangkan. Namun apakah ini sesuai dengan asal kata ‘takjil’ itu sendiri.

Baca juga: Ini 7 Manfaat Kurma Muda selain Sunnah Rasul

Arti Takjil

Kata takjil berasal dari kata ‘ajila dalam Bahasa Arab. Artinya, menyegerakan atau cepat-cepat. Dengan kata lain, takjil merupakan kata kerja yang bermakna menyegerakan berbuka puasa ketika waktunya tiba. Bukan hidangan ringan yang disajikan saat buka puasa.

Namun seiring waktu berjalan, makna takjil bergeser menjadi makanan ringan untuk berbuka puasa. Saat kita berkeliling membeli menu buka puasa, sering kita jumpai penawaran bonus takjil di beberapa tempat makan.

Hanya di Umroh.com, Anda akan mendapatkan tabungan umroh hingga jutaan rupiah! Yuk download aplikasinya sekarang juga!

Jadi sebenarnya istilah takjil mengingatkan kita agar selalu menyegerakan buka puasa. Ini sesuai dengan anjuran Rasulullah. Dan menjadi salah satu sikap umat islam dalam menyelisihi aturan buka puasa agama lain, termasuk syi’ah.

Rasulullah bersabda,

لَا تَزَالُ أُمَّتِى عَلَى سُنَّتِى مَا لَمْ تَنْتَظِرْ بِفِطْرِهَا النُجُوْمَ

webinar umroh.com

Artinya: “Umatku akan senantiasa berada di atas sunnahku (ajaranku) selama tidak menunggu munculnya bintang untuk berbuka puasa.” (HR.Ibnu Hibban & Ibnu Khuzaimah)

Takjil Kurma adalah Favorit Rasulullah

Umroh.com merangkum, saat menyegerakan buka puasa, Rasulullah memilih kurma sebagai menu favorit. Sebagaimana dikisahkan Anas bin Malik, “Biasanya Rasulullah berbuka puasa dengan ruthab sebelum shalat (Maghrib). Jika tidak ada ruthab (kurma muda) maka dengan tamr (kurma matang), jika tidak ada tamr maka beliau meneguk beberapa teguk air.” (HR.Abu Daud)

Para ulama Syafi’iyah berpendapat, penglihatan kita biasa berkurang saat berpuasa. Dan kurma adalah pemulihnya. Di Indonesia jarang kita temukan ruthab. Sebab kurma yang tiba di negeri kita kebanyakan ialah tamr. Apabila tiada ruthab maupun tamr, kita bisa beralih ke makanan rasa manis sebagai pengganti. Jika kita tidak menemukan makanan manis, cukuplah berbuka puasa dengan seteguk air.

Adab Menikmati Takjil Kurma

1. Baca Basmallah

Aisyah menyatakan bahwa Rasulullah bersabda,

إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِى أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ

Artinya: “Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah (yaitu membaca ‘bismillah’). Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah di awal, hendaklah ia mengucapkan: “Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu” (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya).” (HR.Abu Daud 3767 & At Tirmidzi 1858)

Di hadis lain Rasulullah berkata,

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا نَأْكُلُ وَلاَ نَشْبَعُ. قَالَ « فَلَعَلَّكُمْ تَفْتَرِقُونَ ». قَالُوا نَعَمْ. قَالَ « فَاجْتَمِعُوا عَلَى طَعَامِكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهِ يُبَارَكْ لَكُمْ فِيهِ »

Artinya: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami makan dan tidak merasa kenyang? Beliau menjawab, “Kemungkinan kalian makan sendiri-sendiri.” Mereka menjawab, “Ya.” Lalu Beliau berujar, “Hendaklah kalian makan secara bersama-sama, dan sebutlah nama Allah, maka kalian akan diberi berkah padanya.” (HR.Abu Daud 3764).

Yuk jadi tamu istimewa Allah di Tanah Suci dengan temukan paketnya cuma di Umroh.com!

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"] 

2. Menikmati Menu Takjil

Rasulullah menganjurkan kita segera menikmati hidangan berbuka puasa setelah tiba waktu maghrib. Beliau bersabda,

لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ

Artinya: “Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR.Bukhari 1957 & Muslim 1098)

3. Baca Doa Berbuka Puasa

Ibnu Umar berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا أَفْطَرَ قَالَ « ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ ».

Artinya: “Rasulullah ketika telah berbuka mengucapkan Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah (Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah).” (HR.Abu Daud 2357)

Ketika berbuka, mulailah dengan membaca ‘bismillah’, lalu santaplah beberapa kurma. Kemudian ucapkan doa ini setelah menikmati hidangan berbuka.

Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!

4. Sholat Maghrib Berjamaah

Rasulullah biasa berbuka puasa sebelum menunaikan shalat Maghrib. Tidak menunggu hingga shalat Maghrib selesai dikerjakan. Sebagaimana Anas bin Malik berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّىَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ

Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya berbuka dengan rothb (kurma basah) sebelum menunaikan shalat. Jika tidak ada rothb, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Dan jika tidak ada yang demikian beliau berbuka dengan seteguk air.” (HR.Abu Daud 2356)

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.