1
Muslim Lifestyle

Jangan Sampai Salah, Ini Tata Cara Iqomah yang Benar!

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Umroh.com – Sebagai seorang muslim kita mengetahui adzan sebagai pengingat khusus yang disyariatkan Islam untuk memanggil seluruh umat muslim agar segera melaksanakan sholat fardhu. Berikut ini akan dijelaskan soal tata cara iqomah yang wajib dipahami.

Agama lain selain Islam juga memiliki tanda atau ciri ketika memanggil dan mengundang para jamaahnya untuk melaksanakan ibadah. Seperti Yahudi yang menggunakan terompet dan Nasrani yang menggunakan lonceng. Islam juga memiliki panggilan dalam melakukan ibadah sholat. Itulah adzan yang selama ini kita dengar.

Menurut Dr. Musthafa al Khin dan Dr. Musthafa al Bugha dalam al Fiqh al Manhaji ala Madzhabis Syafii, beliau menjelaskan bahwa adzan merupakan pengingat khusus yang Islam syariatkan untuk memberitahu waktu sholat fardhu, serta untuk mengajak dan mengundang segenap muslim agar berkumpul dan berjamaah dalam melaksanakan sholat fardhu.

Baca juga: Sholat Tanpa Doa Iftitah, Sah atau Tidak?

Dalil Kesunnahan Adzan

Dalam Surat al-Jumuah ayat 9 tersurat pentingnya mengundang dan mengajak orang lain untuk melakukan shalat:

Apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli.”

Tak hanya itu, dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim juga diriwayatkan,

إذا حضرت الصلاة فليؤذن لكم أحدكم وليؤمكم أكبركم

webinar umroh.com

Apabila waktu shalat telah tiba, maka adzanlah salah satu dari kalian dan menjadi Imamlah orang yang lebih tua dari kalian.”

Hanya di Umroh.com, Anda akan mendapatkan tabungan umroh hingga jutaan rupiah! Yuk download aplikasinya di sini sekarang juga!

Waktu Adzan

Sementara itu waktu adzan disunnahkan tatkala sudah memasuki waktu sholat. Kecuali sholat subuh, boleh dilakukan dua kali yakni sebelum dan sesudah  masuk waktu subuh.

Tata Cara Iqomah

Umroh.com merangkum, usai adzan berkumandang dan sholat qabliyyah, iqamah pun menjadi penanda hendak dilakukannya sholat fardhu. Adapun lafadz iqomah pada dasarnya sama seperti lafadz adzan namun cukup dibacakan satu kali sebagai berikut:

“Allahuakbar, Allahuakbar”

“Ashadu’ala illa ha ilallah, wa ashaduanna Muhammadarasulullah”

“Haiya ‘ala sholah, haiya alal falah”

“Qadqamati sholah, qadqamati sholah”

“Allahuakbar, Allahuakbar”

“Laa illa ha ilallah”

Lalu untuk iqomah subuh tidak perlu membaca taswib, dan diganti dengan lafadz “Qad qaamatis shalat 2x”

Kalau mengumandangkan adzan disunnah secara pelan dan tidak tergesa-gesa, sementara untuk iqomah disunnah untuk cepat. Hal ini lantaran adzan diperuntukkan bagi umat muslim yang belum hadir, sementara iqomah untuk umat muslim yang sudah hadir.

Bagi mereka yang ketinggalan shalat, kemudian ingin mengqadha’nya setelah shalat, maka ia cukup adzan di shalat yang pertama dan iqamah di setiap shalat. Hal ini didasarkan hadits riwayat Muslim,

أن الني صلى الله عليه وسلم : جمع بين المغرب والعشاء بمزدلفة بأذان واحد وإقامتين

“Bahwa Rasulullah Saw menjamak maghrib dan isya saat di Muzdalifah dengan satu adzan dan dua iqamah.”

Sunnah Setelah Adzan

Setelah adzan selesai hendaknya kita membaca doa berikut, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, beliau berjanji akan memberikan syafaat kepada siapa yang sesudah adzan membaca doa yang didalamnya mengandung permohonan agar Rasulullah SAW ditempatkan di al-Wasilah yakni derajat tertinggi di surga, Rasulullah bersabda:

“Apabila kalian mendengar muadzin, maka ucapkanlah seperti yang dia ucapkan, kemudian bersholawatlah kepadaku, karena barang siapa bersholawat kepadaku satu kali niscaya Allah bersholawat kepadanya sepuluh kali. Kemudian memohonlah al-Wasilah (kedudukan tertinggi) kepada Allah untukku, karena itu adalah kedudukan di surga yang tidak layak kecuali untuk seorang hamba dari hamba-hamba Allah, dan aku berharap aku adalah hamba tersebut, barang siapa memohon al-Wasilah untukku niscaya dia (berhak) mendapatkan syafaat.” (HR. Muslim 2/327)

Mau jadi tamu istimewa Allah? Yuk temukan paket umroh terbaiknya cuma di Umroh.com!

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"] 

Sunnah Adzan bagi Muadzin

Sedangkan sunnah bagi muadzin yang hendak mengumandangkan adzan adalah sebagai berikut:

1. Muadzin harus suci

Seorang muadzin hendaknya suci dari hadast besar ataupun kecil. Sebagaimana hendak beribadah menhadap Allah, dianjurkan baginya untuk berwudhu.

2. Berdiri menghadap kiblat

Hendaknya muadzin berdiri menghadap kiblat. Menurut Ibnu Mundzir, beliau berkata sesuatu yang telah menjadi ijma’ ulama yakni ketika adzan menjadi sunnah Rasulullah SAW untuk bersuara keras dan menghadap kiblat. Hal ini dikarenakan para muadzin Rasullullah mengumandangkan adzan sambil menghadap kearah kiblat.

3. Menghadapkan wajah dan leher ke arah kanan dan kiri

Hal ini disunnahkan ketika membaca ‘Hayya ‘alalfalah’ dan ke sebelah kiri saat mengucap ‘Hayya ‘alal falah’ sebagaimana hadits berikut,

Dari Abu Juhaifah ia pernah melihat Bilal beradzan, ia berkata, “Kemudian saya ikuti mulutnya ketika ke arah sini dan sini dengan adzan tersebut.”

Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!

Itulah tata cara iqomah yang bisa kita pelajari. Diwajibkan bagi semua kaum pria memahami tata cara iqomah ini agar apa yang dikerjakan tidak sia-sia dan mendapat pahala di sisi Allah SWT. Semoga bermanfaat dan jangan lupa di share, like dan komen!