1
Muslim Lifestyle

Penting! Ini Tata Cara Sholat Sunnah Awwabin serta Doanya

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Umroh.com – Salah satu ibadah sholat sunnah yang sering dilakukan ialah sholat sunnah awwabin. Sholat awwabin ini merupakan sholat dhuha yang dilakukan di waktu utama (paling afdhal) sholat dhuha. Karena matahari di posisi tersebut sedang naik menuju puncak panasnya. Lalu bagaimana tata cara sholat sunnah awwabin sendiri? Berikut penjelasannya.

Berdasarkan pemaparan tim Umroh.com, secara dzhohir (tampak) sholat awwabin ini tidak berbeda dengan sholat dhuha, hanya saja ada waktu khusus yang membuat namanya berbeda. Sehingga tatacara sholat awwabin pun sama dengan sholat dhuha.

Baca juga: Perlu Diketahui, Ini Pengertian Sholat Sunnah Awwabin

Waktu Sholat Sunnah Awwabin

Seperti yang sudah di singgung mengenai definisi sholat awwabin, yang merupakan sholat dhuha yang dilaksanakan di waktu yang paling afdhol. Waktu tersebut ketika panas matahari telah terasa paling panas. Syaikh Bin Baz memberikan penjelasan bahwa waktu tersebut sekitar satu atau dua jam sebelum waktu dzuhur tiba. Hal ini berbeda-beda tergantung posisi negara dan kondisi bulan, untuk di Indonesia diperkirakan sekitar pukul 10.00-10.30 WIB.

Tata Cara Sholat Awwabin dan Jumlah Rakaatnya

Tata cara melaksanakan sholat awwabin atau dhuha sama sebagaimana tata cara sholat lainnya. Dikerjakan dengan dua raka’at-dua raka’at, dengan salam setiap dua raka’at.

1. Sholat dengan dua rakaat

Berdasarkan hadits dari Abdullah bin Umar radhiallahu’anhuma, Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda:

“Sholat (sunnah) di malam dan siang hari, dua rakaat-dua rakaat” (HR. Abu Daud no. 1295, An Nasa-i no. 1665, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud).

Selain hadist itu, ada dari sahabat Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

webinar umroh.com

“Setiap pagi, semua persendian dalam tubuh perlu untuk disedekahi. Setiap ucapan ‘subhanallah’ merupakan sedekah, setiap ucapan ‘alhamdulillah’ merupakan sedekah, setiap ucapan ‘laa ilaaha illallah’ merupakan sedekah, setiap ucapan ‘allahu akbar’ merupakan sedekah, memerintahkan pada kebaikan merupakan sedekah, melarang dari kemungkaran merupakan sedekah, dan dua rakaat sholat dhuha mencukupi sedekah seluruh persendian tersebut.” (HR. Muslim no. 720)

Mau dapat tabungan umroh hingga jutaan rupiah? Yuk download aplikasinya di sini sekarang juga!

2. Sholat empat rakaat

Adapun yang menunjukan akan bolehnya sholat empat rakaat adalah hadits Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah ta’ala berfirman:

“Wahai anak cucu Adam, sholatlah empat rakaat diawal siang dengan ikhlas karena-Ku, pasti akan Aku melindungimu dari berbagai mara bahaya dan bencana diakhir harinya” (HR. At-Tirmidzi no. 475 dan Abu Dawud no. 1289. Lihat Shahih Al-Jami’ no. 4339)

3. Sholat enam rakaat

Yang menunjukan bolehnya sholat enam rakaat adalah hadits Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu ‘bahwasannya nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah sholat dhuha enam rakaat’ (HR. At-Tirmidzi no. 273 dalam kitab Syamail dan Syaikh Al-Albani mengatakan: ‘Shahih li ghairihi’ hal. 152)

4. Sholat delapan rakaat

Dan yang menunjukan bolehnya sholat delapan rakaat adalah hadits Ummu Hani ketika beliau mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saat Fath Mekah dan beliau sholat dhuha delapan rakaat. (HR. Al-Bukhari no. 1176 dan Muslim no. 336)

5. Sholat dua belas rakaat

Dan yang menunjukan bolehnya sholat dua belas rakaat adalah hadits Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Barangsiapa yang sholat dhuha dua rakaat, ia tidak akan ditulis sebagai seorang yang lalai, barangsiapa yang sholat empat rakaat, ia akan ditulis sebagai seorang yang gemar beribadah, barangsiapa yang sholat enam rakaat, pada hari itu ia akan dicukupi, barangsiapa sholat delapan rakaat ia akan ditulis sebagai hamba Allah yang khusu’ lagi taat, barangsiapa sholat dua belas rakaat, Allah akan bangunkan baginya rumah disurga.

Setiap malam dan siang Allah selalu memiliki karunia dan shadaqah atas hambanya. Serta tidak ada karunia yang lebih utama dari ilham untuk berdzikir mengingat Nya.” (Majma’ Zawaid, 3419. Lihat penjelasannya pada kitab Bughyah Al-Mutathawwu’, 110)

Nemun boleh juga seorang muslim sholat lebih banyak dari itu, bahkan dahalu Ibnu Qudamah rahimahullah bisa sholat diwaktu dhuha ini hingga tiga ratus rakaat. (Siyar A’lam An-Nubala, 21/452)

Jadilah tamu Allah dengan temukan paketnya di Umroh.com!

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"] 

Membaca surat yang mudah

Ulama abad 20, Syaiikh Abdul Aziz bin Baz menjelaskan:

“Dalam sholat dhuha atau awwabin (setelah Al Fatihah) silakan membaca surat atau ayat-ayat apa saja yang dimampui, tidak ada surat atau ayat khusus yang diutamakan. Silakan membaca ayat atau surat apa saja. Jumlah rakaatnya minimal dua rakaat dengan satu salam.

Jika ingin sholat empat rakaat atau enam atau delapan rakaat, atau bahkan lebih, dengan salam di setiap dua rakaat, maka ini semua baik.”

Seorang muslim boleh untuk sholat dua, empat, enam, delapan atau dua belas rakaat.

Doa Sholat Sunnah Awwabin

Salah satu ibadah sholat sunnah yang sering dilakukan ialah sholat sunnah awwabin. Sholat sunnah awwabin ialah sholat dhuha yang dilakukan di saat matahari sudah panas (di akhir waktu dhuha).

Sholat awwabin ini merupakan sholat dhuha yang dilakukan di waktu utama (paling afdhal) sholat dhuha. Karena matahari di posisi tersebut sedang naik menuju puncak panasnya. Proses tersebut terjadi di akhir waktu dhuha, sekitar satu atau dua jam sebelum dhuhur, pukul 10.00-10.30 WIB.

Setelah mengetahui pengertian-pengertian tentang sholat sunnah awwabin, saatnya mengetahui tentang doa dalam ibadah tersebut.

tata cara sholat awwabin

Apakah ada doa khusus setelah sholat awwabin atau dhuha?

Tidak terdapat hadits dari Nabi shallallahu’alaihi wasallam yang shahih dan sharih (tegas), mengenai doa setelah sholat awwabin atau dhuha. Sehingga tidak ada doa khusus setelah melaksanakan sholat dhuha atau sholat awwabin.

Namun Anda boleh berdoa dengan doa-doa yang di hafal, atau menyusun doa sendiri baik dengan bahasa Arab ataupun bahasa Indonesia seraya memperhatikan adab-adab berdoa.

Rasulullah sallallahu ‘alayhi wa sallam, bersabda,

“Tidaklah seorang muslim yang berada diatas muka bumi ini berdoa dengan suatu doa, pasti akan Allah kabulkan doanya, kalau tidak Allah akan jauhkan darinya mara bahaya yang senilai dengan doanya. Dengan syarat ia tidak berdoa dengan suatu dosa atau memutus silaturahmi.”

Mau dapat kesempatan untuk berangkat umroh gratis? Yuk download aplikasinya di sini sekarang juga!

Para sahabat berkata: “Kalau begitu kita akan memperbanyak doa” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menjawab: “Allah akan lebih banyak.” (HR. At-Tirmidzi no. 3573)

Maksud beliau, Allah dengan kedermawanannya dan keutamaannya akan lebih banyak memberi dari pada hanya memberikan apa yang ada dalam doa atau Allah akan lebih banyak mengabulkan doa atau Allah akan lebih banyak karunianya. (Tuhfah Al-Ahwadzi, 10/18-19)

Adapun hadits dari Aisyah radhiallahu’anha:

صلى رسول الله صلى الله عليه وسلم الضحى، ثم قال: “اللهم اغفر لي، وتب علي، إنك أنت التواب الرحيم” حتى قالها مائة مرة

“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pernah sholat dhuha, kemudian membaca doa:

“Allaahummagh firlii wa tub ‘alayya, innaka antat tawwaabur rahiim (Ya Allah, ampunilah dosaku, dan terimalah taubatku, sungguh Engkau adalah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang).”  HR. Al Bukhari dalam Al Adabul Mufrad no. 219, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Adabul Mufrad).

Yang rajih, ini adalah doa setelah sholat secara umum, bukan hanya sholat dhuha. Sebab disebutkan dalam riwayat lainnya secara mutlak:

قال: رَجُلٌ مِن الأنصارِ- إنَّه سَمِعَ النَّبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ في صَلاةٍ وهو يقولُ: ربِّ اغفِرْ لي -قال شُعْبةُ: أو قال: اللَّهُمَّ اغفِرْ لي- وتُبْ علَيَّ؛ إنَّك أنتَ التوَّابُ الغَفورُ، مِئَةَ مَرَّةٍ

“Seorang lelaki dari kaum Anshar mengatakan bahwa ia pernah mendengar Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam setelah sholat beliau berdoa: /Allaahummagh firlii wa tub ‘alayya, innaka antat tawwaabur rahiim/ 100 kali.” (HR. Ahmad, Ibnu Abi Syaibah dalam Musnad Ibnu Fudhail, dishahihkan Syu’aib Al Arnauth dalam Takhrij Musnad Ahmad no. 23150).

Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!

Namun andaikan seseorang mengamalkan doa ini setelah sholat dhuha, pun tidak mengapa. Selama tidak berkeyakinan bahwa ini adalah doa khusus setelah sholat dhuha. Wallahu a’lam.

Sebenarnya tidak ada masalah bagi seorang muslim yang ingin berdoa dengan doa ini. Hanya saja menjadikannya sebagai doa khusus setelah sholat dhuha butuh penelitian lebih lanjut apalagi tidak ada contoh dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya.

Irzal Adiakurnia

I'm the type of person who easy to adjust, cause like to engage in conversation and observe people's characters.