Umroh.com – Tawassul adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan taat kepada-Nya, rajin beribadah, mengikuti petunjuk Rasulullah serta mengamalkan amalan yang diridhoi Allah.
Umroh.com merangkum, tawassul merupakan kegiatan ibadah dengan maksud mengharapkan keridhoaan dan surga Allah SWT. Tawassul juga merupakan bentuk ibadah kepada Allah yang sering kita lakukan dalam kehidupan. Namun perlu diketahui bahwa ada yang terjerumus kedalam tawassul yang sama sekali tidak di syari’atkan dalam agama Islam.
Yaitu orang-orang yang mentakwil hadits-hadits tentang tawassul berdasarkan akal pemikiran dan hawa nafsu belaka. Sehingga muncullah bentuk tawassul yang sama sekali tidak ada tuntunannya dalam syari’at Islam bahkan merupakan kesyirikan yang besar.
Baca juga: 8 Keutamaan dan Kemuliaan Doa dan Dzikir
Pengertian Tawassul
Tawassul merupakan mengambil sarana/wasilah agar do’a atau ibadahnya dapat lebih diterima dan dikabulkan Allah SWT. Al-wasilah menurut bahasa memiliki arti sebagai hal yang dapat menyampaikan dan mendekatkan kepada sesuatu. Adapun bentuk jamaknya yakni wasaa-il (An-Nihayah fil Gharibil Hadiit wal Atsar :v/185 Ibnul Atsir)
Sedang menurut istilah syari’at, al-wasilah yang diperintahkan dalam al-Qur’an adalah segala hal yang dapat mendekatkan seseorang kepada Allah Ta’ala, yaitu berupa amal ketaatan yang disyariatkan. (Tafsir Ath-Thabari IV/567 dan Tafsir Ibnu Katsir III/103)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ وَابْتَغُواْ إِلَيهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُواْ فِي سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diti kepadaNya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya agar kamu beruntung.” (Qs.Al-Maidah:35)
Mengenai ayat tersebut Ibnu Abbas radhiyallahu’anhu berkata,”Makna wasilah dalam ayat tersebut adalah al-qurbah (peribadatan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah).”
Demikian pula yang diriwayatkan dari Mujahid, Ibnu Wa’il, al-Hasan, ‘Abdullah bin Katsir, as-Suddi, Ibnu Zaid, dan yang lainnya. Qatadah berkata,
”Mendekatlah kepada Allah dengan mentaati-Nya dan mengerjakan amalan yang di ridhoi-Nya.” (Tafsir Ibnu Jarir ath-Thabari IV/567 dan Tafsir Ibnu Katsir III/103)
Yuk jadi tamu Allah di Tanah Suci dengan temukan paketnya cuma di Umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
Tawassul Sunnah
Adapun tawassul yang pertama yakni dengan menyebut asma’ul husna sesuai dengan hajatnya ketika berdoa. Dalam surat Al A’raf, Allah SWT berfirman:
“Hanya milik Allah-lah asma’ul husna, maka bermohonlah kepadaNya dengan menyebut asma’ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam menyebut nama-namaNya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjaan.” (Qs.Al-A’raf:180)
Rasulullah SAW pernah memanjatkan doa berikut ini:
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan seluruh nama-Mu, yang Engkau menamakan diriMu dengan nama-nama tersebut, atau yang telah Engkau ajarkan kepada salah seorang hambaMu, atau yang telah Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang masih tersimpan di sisi-Mu.” (HR.Ahmad :3712)
Adapun tawassul Sunnah yang berikutnya yakni dengan sifat-sifat Allah Ta’ala. Dalam doanya Rasulullah bersabda,
“Wahai Dzat Yag Maha Hidup lagi Maha Berdiri sendiri, hanyadengan RahmatMu lah aku ber istighatsah, luruskanlah seluruh urusanku, dan janganlah Engkau serahkan aku kepada diriku sendiri walaupun sekejap mata.” (HR. An-Nasa’i, Al-Bazzar dan Al-Hakim)
Lalu bertawassul dengan amal shalih. Dalam kitab Shahih Muslim, ada sebuah riwayat yang mengisahkan bagaimana tiga orang terperangkap dalam gua. Ketiganya pun bertawassul dengan amal shalih mereka.
Orang pertama bertawassul dengan amal shalih yang berupa memelihara hak buruk. Lalu yang kedua bertawassul dengan bakti kepada orang tua. Sementara yang ketiga yakni dengan takutnya kepada Allah Ta’a dan menggagalkan perbuatan keji yang hendak dia lakukan. Akhirnya Allah Ta’ala membukakan pintu gua itu dari batu besar yang menghalanginya, hingga mereka bertiga pun akhirnya selamat. (HR.Muslim 7125)
Yang selanjutnya adalah bertawassul dengan meminta doa orang shalih yang masih hidup. Dalam suatu hadits diceritakan ada seorang buta yang datang menemui Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.
Orang itu berkata, “Wahai Rasulullah, berdo’alah kepada Allah agar menyembuhkanku (sehingga aku bisa melihat kembali)”
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menjawab, “Jika Engkau menghendaki aku akan berdoa untukmu. Dan jika engkau menghendaki, bersabar itu lebih baik bagimu.”
Orang tersebut tetap berkata,”Do’akanlah.” Lalu Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menyuruhnya berwudhu secara sempurna lalu shalat dua raka’at, selanjutnya beliau menyuruhnya berdoa dengan mengatakan,
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dan aku menghadap kepada-Mu bersama dengan nabi-Mu, Muhammad, seorang nabi yang membawa rahmat. Wahai Muhammad, sesungguhnya aku menghadap bersamamu kepada Tuhanku dalam hajatku ini, agar Dia memenuhi untukku. Ya Allah jadikanlah ia pelengkap bagi (doa)ku, dan jadikanlah aku pelengkap bagi (doa)nya.” Ia (perawi hadits) berkata,”Laki-laki itu kemudian melakukannya, sehingga dia sembuh.” (HR.Ahmad dan Tirmidzi)
Itulah pengertian tawassul dan kisah-kisah dibaliknya. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari ilmu sini ya. Aamiin!