Umroh.com – Siapa yang tak kenal kota Jakarta ? Kota Metropolitan yang amat sibuk dan ramai ini selalu menjadi impian banyak orang untuk bisa mengadu nasib disana. Namun, tak jarang juga yang hanya sekadar berwisata bersama keluarga. Di pembahasan kali ini akan membahas mengenai tempat – tempat ziarah di Jakarta yang banyak orang tahu.
Jakarta adalah ibu kota dari Negara Indonesia, tak hanya penuh dengan riuhnya pusat pemerintahan, namun nyatanya Jakarta juga banyak menyimpan memori sejarah. Bukan hanya sejarah perjuangan politik, tapi juga sejarah dakwah. Selain memiliki beberapa masjid tua dan antik bernilai sejarah tinggi, dan masjid-masjid baru dengan arsitektur modern.
Baca juga : Lebih Baik Sering Dilafalkan, Ini Cara Membaca Taawudz
8 Tempat Ziarah Di Jakarta
Jakarta juga menyimpan banyak makam keramat para waliullah atau ulama-ulama besar. Nah, bagi Anda yang ingin menyempatkan diri berwisata religius di Jakarta, Makam tersebut bisa kita kunjungi sebagai destinasi tempat ziarah di jakarta yang tentunya wajib Anda kunjungi.
1. Makam Pangeran Jayakarta
Pangeran Jayakarta dikenal sebagai ulama pendiri kota Jakarta (dulu bernama Jayakarta). Di dalam kompleks makam ini terdapat beberapa makam pangeran lainnya, pengikut Pangeran dan para keluarganya. Selain Pangeran Jayakarta, ada lima petinggi Kerajaan Jayakarta yang juga dimakamkan di tempat ini, seperti Pangeran Achmad Djakerta, Lahut Djakerta, Soeria bin Pangeran Padmanegara, dan Pangeran Sageri.
Peninggalan Pangeran Jayakarta sendiri berupa Masjid As-Salafiah dan sebuah tasbih besar yang menggantung di masjid tersebut. Makam ulama ini terletak di kawasan Jatinegara Kaum, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur.
2. Makam Mbah Priok
Yang dimaksud dengan Mbah Priok adalah Habib Hasan Alhadad yang menurut sebagian kalangan, jasadnya sudah dipindahkan ke TPU Semper sejak tahun 1997. Namun oleh pihak ahli waris jasad Habib Hasan Alhadad diklaim masih berada di bekas TPU Dobo yang kini menjadi bagian dari kawasan Pelabuhan Tanjung Priok. Sempat terjadi peristiwa berdarah pada tahun 2010 saat pemerintah Propinsi DKI ingin mengeksekusi tanah sengketa yang didalamnya terdapat Makam Mbah Priok.
3. Makam Al-Hawi Condet
Makam ini terletak di kawasan Condet, Jakarta Timur, yang berada dalam sebuah kompleks makam para ulama dan habib terkenal. Sejumlah Habib karismatik yang dimakamkan di sana, antara lain, Habib Zain bin Abdullah Alaydrus, Habib Salim bin Jindan, Habib Ali bin Husein Alatas, dan Habib Umar bin Hud Alatas. Habib Zain merupakan salah satu ulama yang mendirikan madrasah pertama di Jakarta, yaitu Jamiat Khair, pada 1322 H/1902. Habib Zain lahir di As-Suweiry, dekat Tarim, Hadramaut, pada 1289 H/1869 M. Ketika berusia 12 tahun, ia hijrah ke Indonesia bersama beberapa saudaranya.
4. Makam Habib Ali Kwitang
Habib Ali lahir di Kwitang, 20 April 1870 atau Minggu 20 Jumadilawal 1286 H. Hampir semua ulama Betawi pernah berguru kepadanya. Muridnya, yang kemudian menjadi ulama besar, antara lain K.H. Abdullah Syafi’ie, K.H. Thahir Rohili, K.H. Noer Ali.
Nama lengkapnya adalah Habib Ali bin Abdurrahman bin Abdullah Alhabsyi. Dijuluki Habib Ali Kwitang karena rumah dan makamnya terletak di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat. Habib Ali meninggal dunia dalam usia 102 tahun pada 13 Oktober 1968 atau Minggu, 20 Rajab 1388 H.
5. Makam Luar Batang
Merupakan makam Habib Husain bin Abubakar Alaydrus. Para peziarah biasanya mendatangi makam ini pada setiap malam Jumat Kliwon. Makamnya sendiri terletak di sebelah kiri masjid. Habib Husain adalah mubalig, ulama, dan wali yang hidup pada abad ke-18. Ulama ini wafat pada 24 Juni 1756 atau Kamis 17 Ramadan 1169 H dalam usia muda, 32 tahun.
Makam yang letaknya tak jauh dari Pasar Ikan, Jakarta Utara, ini memang lebih dikenal dengan nama Makam Kramat Luar Batang, selain makam Habib Husain juga terdapat makam sahabat seperjuangan dan orang kepercayaan Habib Husain bernama Abdul Qadir yang berdarah Cina.
Mulai hari ini kuatkan Niat mu kebaitullah dan wujudkan bersama Umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
6. Makam Habib Kuncung Kalibata
Habib Ahmad bin Alwi Al-Hadad atau lebih dikenal dengan julukan Habib Kuncung, merupakan ulama, mubalig, dan waliullah yang disebut-sebut masih keturunan ke-40 Rasulullah SAW. Semasa hidupnya ia juga dikenal sebagai pedagang keliling di beberapa daerah Nusantara, seperti Batavia, Makassar, bahkan juga sampai ke negara manca, Singapura.
Wafat sekitar tahun 1922, Habib Ahmad dijuluki Habib Kuncung karena gemar mengenakan peci tarbus Turki ala Abu Nawas yang berkuncir atau berkuncung. Makam Habib Kuncung ini terletak di sebelah Masjid At-Taubah, Rawajati Barat, Kalibata, Jakarta Selatan. Disini lokasinya
7. Makam Kramat Koja
Di kawasan Koja, Tanjungpriok, Jakarta Utara, terdapat sebuah makam yang dikeramatkan, dikenal penduduk sebagai Makam Kramat Koja. Itulah makam Al-Imam Al-‘Arif Billah Al-Habib Hasan bin Muhammad Al-Hadad. Letaknya sekitar 300 meter dari Rumah Sakit Koja, di samping Pelabuhan Peti Kemas.
Habib Hasan lahir di Ulu, Palembang, Sumatra Selatan, pada 1870 M/1291 H. Sejak kecil belajar pengetahuan agama kepada ayah dan kakeknya, di usia remaja ia belajar ke Hadramaut. Sepuluh tahun kemudian, 1880, ketika ia pulang ke tanah air, kebetulan rakyat Banten tengah mengobarkan perlawanan terhadap penjajah Belanda, dan banyak ulama yang dikejar-kejar Belanda.
Di antaranya ada yang menyelamatkan diri ke Palembang dan mendapat perlindungan Habib Hasan. Pada 1899, ketika berusia 29 tahun, Habib Hasan berlayar ke Jawa untuk berziarah ke makam para wali, seperti Habib Husain Alaydrus di Luar Batang (Jakarta Utara), Sunan Gunung Jati di Cirebon (Jawa Barat), dan Sunan Ampel di Surabaya (Jawa Timur).
Rupanya inilah perjalanan terakhir baginya. Ketika sampai di Batavia, kapal yang ditumpangi pecah. Ia wafat dan jenazahnya dimakamkan oleh penduduk di Kampung Koja. Sekitar 23 tahun kemudian, pada 1922, makam itu tergusur oleh pembangunan pelabuhan yang dilakukan oleh Belanda. Ketika jenazahnya diangkat, ternyata masih utuh dan berbau harum.
Umroh.com merangkum, di kompleks makam ini juga terdapat beberapa makam keluarga Habib Hasan, seperti Habib Zen bin Muhammad Al-Haddad (adik kandung), Habib Ahmad bin Zen Al-Haddad (kemenakan), Habib Ali bin Zen Al-Haddad, Habib Muhammad bin Abdul Qadir Al-Haddad, dan lain-lain.
8. Makam Kramat Kampung Bandan
Ada tiga makam di sekitar Masjid Al-Mukarramah, Kampung Bandan, di tepi Jalan Lodan Raya, Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. Ini adalah makam Habib Muhammad bin Umar Al-Qudsi (wafat 23 Muharam 1118 H/1698 M), Habib Ali bin Abdurrahman Ba’alwi (wafat 15 Ramadan 1122 H/1702 M).
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!
Dan Habib Abdurahman bin Alwi Asy-Syathri (wafat 18 Muharam 1326 H/1906 M), pendiri Masjid Al-Mukarramah. Masjid yang berdiri di tanah seluas 700 meter persegi itu teduh, karena dikelilingi pepohonan yang rimbun. Namun, karena masjid tidak memiliki lahan parkir yang luas, para jemaah harus parkir di tepi Jalan Lodan. Pada bulan Maulud dan Syakban, menjelang Ramadan, ribuan kaum muslimin berziarah ke sana.