Umroh.com – Orang beriman hendaknya selalu taat, patuh, dan beribadah hanya kepada Allah. Sebaliknya, jika seseorang menghadirkan sekutu bagi Allah, maka ia telah berbuat syirik. Pelaku syirik mempersembahkan ibadahnya (seperti berdoa, berpuasa, dan berkurban) kepada selain Allah. Hukum syirik pun telah ditegaskan Allah dalam Al Quran.
Allah memerintahkan, “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri” (QS.An Nisa: 36).
Baca juga: Penting Diingat! Ini Bunyi Hadits tentang Ruqyah
Hukum Syirik
Hukum syirik adalah haram. Bahkan berbuat syirik termasuk dosa yang paling besar, sekaligus kezaliman yang paling besar.
Bahaya Syirik
1. Syirik Melenyapkan Amalan
Bukan hanya mendatangkan dosa besar dan murka Allah, syirik juga melenyapkan amal sholeh. Allah berfirman:
- “Dan seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan” (QS.Al An’am: 88).
- “Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (QS.Az Zumar: 65).
2. Syirik Merupakan Kezaliman yang Paling Besar
Perbuatan zalim berarti menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya. Sementara syirik adalah kezaliman yang paling besar. Allah berfirman, “Sesungguhnya menyekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar.” (QS.Luqman: 13)
3. Syirik adalah Dosa Paling Besar
Umroh.com merangkum, Rasulullah menjelaskan tentang dosa-dosa yang paling besar, dan syirik merupakan salah satu di antaranya.
Rasulullah bersabda, “Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang dosa-dosa besar yang paling besar?” (Beliau mengulangi sebanyak tiga kali)
Para Sahabat menjawab: “Tentu saja, wahai Rasulullah.”
Rasulullah lalu bersabda, “Syirik kepada Allah, durhaka kepada kedua orang tua.” Ketika itu beliau bersandar lalu beliau duduk tegak seraya bersabda, “Dan ingatlah, (yang ketiga) perkataan dusta!” (HR.Bukhari dan Muslim).
4. Menjadikan Seseorang Tidak Beruntung
Orang beruntung adalah mereka yang selalu mendapat petunjuk dan bimbingan dari Allah. Namun, hal itu tidak akan didapatkan oleh pelaku syirik.
Allah berfirman, “Dan barangsiapa menyembah ilah yang lain bersama Allah, padahal tidak ada satu dalil pun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Rabb-nya. Sesungguhgnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung.” (QS.Al Mukminun: 117).
Yuk jadi tamu istimewa Allah di Tanah suci dengan temukan paketnya cuma di Umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
5. Termasuk Dosa yang Tidak Diampuni
Perbuatan syirik adalah dosa besar yang tidak akan diampuni. Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah (berbuat syirik), maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS.An Nisa: 48)
6. Pelaku Syirik Diharamkan dari Surga
Jika berbuat syirik, kita akan diharamkan dari surga. Allah berfirman, “Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan Surga kepadanya, dan tempatnya adalah Neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun.” (QS.Al Maidah: 72)
7. Pembodohan terhadap Manusia
Seringkali, perilaku syirik yang dilakukan manusia tidak logis dan merupakan pembodohan. Misalnya: menaruh sesajen makanan di sebuah makam, menanam kepala kerbau di bawah tanah sebelum membangun rumah, dan sebagainya.
Padahal, manusia adalah makhluk yang paling mulia. Tidak seharusnya melakukan hal-hal demikian untuk memperoleh apa yang diharapkannya. Cukuplah dengan memohon kepada Allah dan menjadikan-Nya penolong satu-satunya untuk mencapai apa yang kita inginkan.
Hukum Lintasan Berbuat Syirik di Benak
Lalu, bagaimana dengan lintasan-lintasan untuk berbuat syirik yang terlintas di dalam benak orang beriman? Apakah itu juga dosa besar yang mengundang murka Allah?
Misalnya terbersit keinginan untuk menuruti ajakan teman agar mendatangi ‘orang pintar’. Atau terlintas pemikiran bahwa hanya si fulan yang bisa menolong untuk menyelesaikan masalah.
Menurut para ulama, angan-angan itu bisa menjadi bibit kemusyrikan dan kekufuran. Ini termasuk sesuatu yang tidak layak atau terlarang untuk dilakukan seseorang yang beriman. Tetapi para ulama juga menjelaskan, kehadiran pikiran-pikiran itu ada di luar kuasa manusia.
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!
Dengan demikian, bibit kemusyrikan yang masih ada di dalam angan-angan manusia itu tidak dihitung oleh Allah sebagai sebuah tindakan musyrik yang nyata. Pendapat tersebut dijelaskan Imam An-Nawawi dalam Al Adzkar. Kesepakatan para ulama dimaksud sebagaimana sabda Rasulullah, “Sungguh, Allah memaafkan umatku atas ucapan yang terbersit di dalam dirinya selagi tidak diutarakan atau diamalkan” (HR.Muslim).
Lalu, apakah alasan kita menduakan Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang? Semoga Allah senantisa melindungi kita dari perbuatan syirik.