Sekarang kita kaji alasan lainnya yang dapat membuat seorang pria yang telah beristri, dapat tertarik dengan wanita lain. Yaitu seorang pria merasa wanita lain tersebut lebih perhatian dari istrinya. Coba tanyakan dulu, alasan apa yang menjadikan wanita lain tersebut dapat lebih perhatian dari istri kita?
Kalo perhatiannya dia bukan menyangkut rumah tangga, dan karena faktor lain seperti urusan bisnis misalnya, seorang lelaki pun jangan menjadi ge-er merasa diperhatikan. Atau jangan menyikapi tindakan si wanita terlalu jauh.
Jika perhatian si wanita tersebut memang sudah mengarah ke hal-hal yang menyangkut rumah tangga atau privasi lelaki, justru sang pria harus menegur baik-baik wanita itu. Katakan bahwa kita sudah punya istri, jadi tak sepatutnya ada lagi wanita lain yang mengurusi seputaran rumah tangga atau privasinya.
Jika si wanita itu tetap membandel dengan tetap ingin tahu dan mengurusi urusan rumah tangga kita, maka sudah sepatutnya kita menjauhi wanita tersebut. Sebisa mungkin hindari agar tidak bertemu dengannya.
Namun celakanya jika terkadang sang pria lah yang justru merasa lebih nyaman kala mengobrol dengan wanita lain selain istrinya. Memang tak bisa dipungkiri, jika terkadang seorang pria merasa mengobrol dengan wanita lain itu lebih seru daripada dengan istrinya.
Dan mungkin juga terpikir di benak para lelaki jika ngobrol dengan wanita lain, bisa lebih luas bahasannya. Tidak hanya terbatasi seputar rumah tangga saja atau masalah yang berhubungan dengannya?
Tapi berpikirlah secara jernih kawan. Wajar saja jika mengobrol dengan wanita lain itu bahasannya lebih luas. Karena memang dia tidak ada ikatan apa-apa. Sedangkan dengan istri, ya wajar saja jika bahasannya sering seputaran rumah tangga. Kan istri kita memang sudah memiliki ikatan rumah dengan kita.
Bagaimana caranya kita mau tidak sering membahas masalah rumah tangga? Kalau gitu caranya, berarti mungkin mental kita yang belum siap mengarungi rumah tangga. Ngobrol dengan wanita lain jelas saja terkadang membuat kita merasa asyik dan seru. Karena mereka tak memiliki tugas atau pun kewajiban yang mengenai masa depan kita.
Tapi coba bayangkan deh, andaikata kita menikahinya? Apakah jaminan setelah sekian lama menikah, dia akan tetap asyik diajak bicara seperti kesan awal? Ingat kawan, bahwa ketika berumah tangga, justru kita akan banyak melihat keaslian karakter dari pasangan kita. Sehingga disitulah pentingnya menanamkan sikap saling mengerti, saling memahami, dan toleransi satu sama lain.
Jika kita berbicara dengan orang lain termasuk lawan jenis yang gak ada hubungan apa-apa, tentu saja akan sangat tidak bisa tampak keaslian karakter mereka. Bahkan bisa jadi disana cenderung banyak kepalsuan.
Karena itu, janganlah gampang terpaku pada wanita lain hanya karena merasa mereka asyik diajak ngobrol. Dengan kesabaran serta sikap yang cerdas dari seorang pria, insyaaAllah mereka pun bisa membuat istri-istrinya menjadi wanita yang asyik diajak ngonrol. Mengapa tidak fokus untuk melakukan itu saja?
(bersambung ke part 3)
