1
Serba-serbi Ramadhan

11 Tips Mengajarkan Anak Puasa yang Ampuh

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Umroh. com – Berpuasa memang sesuatu yang wajib dilakukan bagi umat muslim yang sudah baligh. Bagi orang tua tak ada salahnya menanamkan pendidikan sejak dini mengajarkan beribadah untuk anak-anaknya. Apalagi berpuasa sebagai proses anak melatih diri dari hawa nafsu yang berlebihan. Dengan begitu, saat puber dan wajib puasa nantinya, ia sudah bisa menjalankan puasa dengan baik. Penting juga sebagai orang tua tahu tips mengajarkan anak puasa

Baca juga : Pahami! Ini Pengertian Husnudzon dan Macamnya

Apakah Anak Sudah Perlu untuk Berpuasa?

Dalam puasa, dari Rabi binti Mu’awwid radhiallahu anha, dia berkata:

Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam mengirim utusannya pada siang hari asyuro (10 Muharam) ke desa-desa kaum Anshar di sekitar Madinah untuk mengumumkan, ‘Barangsiapa telah berpuasa sejak pagi hari, hendaklah dia menyempurnakan puasanya. Barangsiapa yang pagi harinya berbuka, maka hendaknya puasa pada sisa harinya.’ Maka setelah itu kita berpuasa, dan kami membiasakan anak-anak kecil kami untuk berpuasa insyaallah. Kami pergi ke masjid, lalu kami buatkan untuk   mereka (anak-anak) mainan dari kapas yang berwarna. Kalau salah satu diantara mereka menangis karena (kelaparan). Kami berikan kepadanya (mainan tersebut) sampai berbuka puasa.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Para ulama menganjurkan agar orang tua melatih anaknya untuk berpuasa jika mereka sudah mampu. Batas usianya adalah 7 tahun atau 10 tahun, memberi batasan 10 tahun. Al-Auza’i mengatakan, “Jika seorang anak mampu berpuasa tiga hari berturut-turut dan dia tidak lemah maka dia diminta untuk puasa. Demikian keterangan Al-Hafizh Ibnu Hajar (lihat Fathul bari, 3:5)

Namanya juga melatih anak puasa sejak dini jangan berpikir puasa mereka seperti puasa yang dilakukan oleh orang dewasa. Tentu semua hal terkait pengenalan harus dilakukan secara bertahap. Jika anak masih belum mampu bertahan, berikan mereka sedikit kelonggaran secara bertahap. Jika mereka sudah tidak kuat, biarkan mereka berbuka.

Tetapi jika terlihat segar, ajak mereka menghabiskan waktu hingga ashar dan lebih bagus lagi hingga maghrib tiba. Di awal latihan anak puasa Ramadhan merupakan masa penyesuaian tubuh terhadap rasa lapar. Anak mungkin akan terlihat lemas dan mengantuk. Biarkan mereka habiskan waktu tidur siang namun jangan sampai berlebihan. Tawarkan anak aktivitas menyenangkan agar mereka tidak kebablasan dan enggan melakukan segala sesuatunya.

Tips Mengajarkan Puasa

Mengajarkan puasa kepada anak mungkin susah-susah gampang. Kadang ada anak yang ingin sekali puasa bersama anggota keluarga lainnya. Ada pula yang tidak ingin. Sebelum mengajari anak puasa, sebaiknya beri pengertian kepada anak terlebih dahulu apa itu puasa dan mengapa mereka perlu menjalankannya tiap tahun. Setelah itu, anak mungkin akan lebih mudah untuk mengikuti ibadah puasa. Berikut ini merupakan 11 tips mengajarkan anak puasa, diantaranya:

webinar umroh.com

Hanya di Umroh.com, Anda akan mendapatkan tabungan umroh hingga jutaan rupiah! Yuk download sekarang juga!

1. Bercerita tentang keutamaan-keutamaan puasa

Pada bulan Ramadhan, setiap muslim yang sehat diwajibkan berpuasa pada siang hari. Puasa dalam pengertian bahasa adalah menahan dan berhenti dari sesuatu yang dilarang. Sedangkan menurut istilah agama artinya menahan dari segala hal yang membatalkan puasa, yaitu makan, minum dan hubungan kelamin. Waktu puasa adalah sejak terbit fajar (waktu subuh) hingga matahari terbenam. Dengan kata lain, sejak masuk waktu Subuh hingga masuk waktu Maghrib dan disertai dengan niat.

Sesuai dengan Dalil Al-Qur’an yang mewajibkan puasa adalah firman Allah,

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa”. (QS. Al-Baqarah : 183)

2. Bercerita tentang larangan dalam puasa

Larangan utama dalam keutamaan puasa adalah makan, minum, dan berhubungan kelamin dimulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Ketika melaksanakan ibadah puasa, manusia bebas, tidak ada yang mengawasi dari pihak luar kecuali dari Allah semata. Tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui apakah seorang itu sedang berpuasa atau tidak.

Jika ia tidak berpuasa, tidak akan ada yang tahu.  Dia sendirilah yang mengetahui rahasia tentang dirinya, apakah ia benar berpuasa atau tidak. Ini berarti bahwa seseorang telah melatih diri sendiri untuk jujur dalam pelaksanaan ibadah dan dari hal tersebut ia akan merasakan manfaat beriman kepada Allah SWT. Hanya takwa orang tersebut kepada Allah sajalah yang mendorong untuk benar-benar dan sungguh berpuasa. Bertakwa kepada Allah merupakan salah satu dari enam rukun iman dalam agama Islam.

3. Orang tua memberikan contoh tauhid yang baik

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:

 “Tidaklah setiap anak yang lahir kecuali dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orangtuanyalah yang akan menjadikannya sebagai Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Seperti hewan melahirkan anaknya yang sempurna, apakah kalian melihat darinya buntung (pada telinga)?”

Sebagai orang tua, kita harus menyadari tugas utama yang harus dilaksanakan yaitu mendidik anak-anaknya. Sehingga orang tua dituntut untuk memberikan perhatian, bimbingan, arahan, dukungan, pengawasan serta contoh atau teladan secara teratur kepada anak-anaknya dalam hal beribadah sesuai dengan ajaran-ajaran agama.

Bila banyak alasan dan pembenaran menunda ke Baitullah, maka ketaatan takkan maksimal. Dan kehadiran Umroh.com akan menyempurnakan ibadah Anda!

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]

4. Bercerita tentang bahaya meninggalkan puasa

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra: Bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW pernah bersabda ketika datang bulan Ramadhan: Sungguh telah datang kepadamu bulan yang penuh berkat, diwajibkan atas kamu untuk berpuasa, dalam bulan ini pintu Jannah dibuka, pintu neraka ditutup, setan-setan dibelenggu. Dalam bulan ini ada suatu malam yang nilainya sama dengan seribu bulan, maka barangsiapa diharamkan kebaikannya (tidak beramal baik di dalamnya), sungguh telah diharamkan (tidak mendapat kebaikan di bulan lain seperti di bulan ini.” (HR. Ahmad, Nasai dan Baihaqy. Hadits Shahih Ligwahairihi).

Jika kita menasihati anak dengan cara memberitahu hadits-hadits atau dengan manfaat membaca Al Quran yang memiliki banyak manfaat dalam kehidupan kepada anak-anak kita dengan cara bercerita, anak akan mudah memahami dan mengerti. Sehingga mereka akan menghindari apa akibatnya jika kita meninggalkan puasa wajib di bulan Ramadhan.

5. Tidak memaksa

Rasulullah mengajarkan puasa pada anak yang dapat kita praktekan. Kita dapat melatih anak-anak agar berpuasa sejak dini. Jika anak-anak sudah mulai meminta makan karena mereka telah merasa lapar, kita dapat memberikan pengalihan perhatian dengan mengajak bermain atau pergi mencari hiburan. Cara ini dapat membuat anak-anak lupa akan rasa laparnya dan mereka dapat melanjutkan puasanya sehingga bisa bertahan sampai datangnya waktu berbuka.

“Setelah adanya pengumuman itu, kami berpuasa dan mengajak anak-anak untuk melaksanakan puasa. Kami juga mengajak mereka ke masjid dan memberikan mereka mainan dari kulit (wol). Jika mereka menangis karena lapar, kami menyodorkan mainan sampai waktu berbuka puasa tiba.” (HR Bukhari dan Muslim)

6. Bersikap tegas

Dalam membiasakan ibadah pada anak orang tua juga perlu bersikap tegas, tetapi tidak bersifat memaksa supaya anak mau melaksanakannya dan tidak kalah pentingnya sikap disiplin yang baik dari orang tua juga sangat menentukan dalam pembentukan kebiasaan beribadah pada anak. Sehingga dapat memberi motivasi terhadap anak-anaknya dalam melaksanakan ibadah secara teratur karena Allah SWT.

Orang tua memberikan contoh dalam puasa wajib selama satu bulan yaitu pada saat bulan Ramadhan. Dari sinilah anak-anaknya menirukan puasa selama sebulan di bulan Ramadhan. Membiasakan anak-anak bangun untuk sahur selama bulan Ramadhan dan berhenti makan saat Imsak. Setelah itu mendirikan sholat subuh bersama keluarga merupakan bentuk kebiasaan-kebiasaan yang akan ditiru anak-anak hingga mereka dewasa. Keutamaan sholat berjamaah juga dapat membuat tali silaturahmi antara keluarga terjalin semakin akrab.

7. Mengajarkan anak untuk menghormati orang yang sedang berpuasa

Dari Rubayyi’ binti Mu’awwidz; dia berkata, “Rasulullah mengutus untuk mengumumkan pada pagi hari asyura’ di wilayah kaum Anshar yang berada di sekitar kota Madinah.

Barang siapa yang pagi hari ini berpuasa, hendaklah menyelesaikannya. Barang siapa yang tidak berpuasa, hendaknya menahan (makan dan minum) sampai malam.”

Jika anak tidak sanggup melakukan ibadah puasa, mereka diajarkan bagaimana caranya untuk menghormati orang yang sedang berpuasa. Seperti tidak makan dan minum di hadapan orang yang sedang berpuasa. Lalu mereka diingatkan agar menahan makan dan minum sampai waktunya berbuka puasa.

8. Buatlah Konsep dan Suasana jadi Menyenangkan

Orang tua seharusnya perlu kreatif ketika menemani dan mengajari anak berpuasa untuk kali pertama. Jangan bingung, konsep menyenangkan ini bisa dilakukan dengan banyak cara kok. Misalnya, mengajak mereka untuk melupakan rasa haus dan lapar lewat berbagai kegiatan yang enggak menguras tenaga.

Contoh tips mengajarkan anak puasa, ajaklah Si Kecil untuk menekuni hobi atau kegiatan khusus yang disukainya. Misalnya, bila anak gemar menggambar, belikanlah alat gambar untuk menyemangati berpuasa. Namun, jangan sampai “hadiah” kecil itu terlihat sebagai suatu bentuk “sogokan”. Cobalah sampaikan pada dirinya bahwa “hadiah” itu merupakan bentuk kebanggaan kamu dan pasangan karena ia bersedia berpuasa.

9. Beri penghargaan pada anak jika ia telah sukses menjalankan puasa

tips mengajarkan anak puasa

Umroh.com merangkum, mengajarkan anak untuk ikut menjalankan ibadah puasa memang penting. Namun, memberikannya apresiasi juga tak kalah penting. Terlepas dari berapa jam anak sudah puasa atau berapa hari anak mengikuti puasa, sebaiknya beri penghargaan kepada mereka. Penghargaan ini dapat menambah semangat anak untuk ikut menjalankan ibadah puasa lagi dan lagi.

Anda tidak harus memberi hadiah, cukup dengan memujinya dan mengatakan bahwa ia adalah anak yang hebat. Dengan begitu, ia akan merasa senang dan makin semangat untuk puasa.

10. Siapkan makanan favorit untuk berbuka puasa

Sebagai bentuk motivasi dan penghargaan karena sudah mau belajar berpuasa, Bunda bisa menyiapkan makanan favorit si kecil pada saat berbuka puasa. Bila perlu, libatkan anak dalam pemilihan menu buka puasa dan juga proses persiapannya agar si kecil termotivasi untuk menyelesaikan ibadah puasanya pada hari itu.

Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!

11. Buat aktivitas ngabuburit seru

Tips mengajarkan anak puasa yang terakhir adalah dengan melakukan aktivitas ketika menjelang berbuka. Salah satu cara agar si kecil mampu belajar puasa dengan lebih baik adalah dengan mengalihkan perhatiannya dari makanan dan minuman selama belajar berpuasa. Buatlah berbagai aktivitas menyenangkan bersama si kecil mulai dari permainan, hingga jalan-jalan untuk membuat si kecil tidak begitu memikirkan soal puasa yang tengah ia jalani.