1
Doa

Penting! ini Tujuan Adzan dan Sejarahnya

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Umroh.com – Setiap hari, ketika memasuki waktu sholat tiba pasti adzan akan berkumandang. Mulai dari adzan Shubuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib dan Isya, pasti semua orang akan mendengarkan suara adzan. Tujuan adzan ini di kumandangkan melalui pengeras suara (loudspeaker) yang ada di masjid-masjid, dan musholla-musholla terdekat adalah untuk memberitahu bahwa jadwal sholat tertentsu sudah masuk.

Adzan merupakan seruan sebagai tanda panggilan Allah SWT untuk mengingat waktunya sholat. Sebagai umat muslim kita harus bergembira menyambut datangnya Adzan. Sesungguhnya mereka yang bersegera menjawab panggilan ini nanti di hari akhir akan dipanggil dengan lembut oleh Allah SWT.

Baca juga : Begini Tawakal dalam Islam dan juga Derajat – Derajatnya

Sejarah Adzan

Adzan mulai di syariatkan pada tahun kedua Hijrah. Mulanya, pada suatu hari Nabi Muhammad  SAW mengumpulkan para sahabat untuk memusyawarahkan bagaimana cara memberitahu masuknya waktu sholat dam mengajak orang ramai agar berkumpul ke masjid untuk melakukan sholat berjamaah.

Di dalam musyawarah itu ada beberapa usulan. Ada yang mengusulkan supaya dikibarkan bendera sebagai tanda waktu sholat telah masuk. Apabila benderanya telah berkibar, hendaklah orang yang melihatnya memberitahu kepada umum. Ada juga yang mengusulkan supaya ditiup trompet seperti yang biasa dilakukan oleh pemeluk agama Yahudi.

Hanya di Umroh.com, Anda akan mendapatkan tabungan umroh hingga jutaan rupiah! Yuk download sekarang juga!

Ada lagi yang mengusulkan supaya dibunyikan lonceng seperti yang biasa dilakukan oleh orang Nasrani. Ada seorang sahabat yang menyarankan bahwa manakala waktu sholat tiba, maka segera dinyalakan api pada tempat yang tinggi di mana orang-orang bisa dengan mudah melihat ke tempat itu, atau setidaknya, asapnya bisa dilihat orang walaupun berada di tempat yang jauh. Yang melihat api itu, hendaklah datang menghadiri sholat berjamaah.

Semua usulan yang diajukan itu ditolak oleh Nabi. Tetapi, dia menukar lafal itu dengan assalatu jami’ah (marilah sholat berjamaah). Lantas, ada usul dari Umar bin Khattab jika ditunjuk seseorang yang bertindak sebagai pemanggil kaum Muslim untuk sholat pada setiap masuknya waktu salat. Kemudian saran ini bisa diterima oleh semua orang dan Nabi Muhammad SAW juga menyetujuinya.

Tujuan Adzan

Umroh.com merangkum, adzan adalah panggilan sakral bagi setiap orang untuk berjumpa dengan Tuhannya. Dalam pandangan spiritual, adzan sebagai panggilan suci yang mengajak setiap orang untuk menghadirkan suasana batinnya, mengingat Allah Zat Yang Maha Agung. Suara-suara adzan adalah panggilan atau “suara akhirat” bagi mereka yang hanyut dan fana dengan kehidupannya yang serbaduniawi.

webinar umroh.com

Perintah mengumandangkan adzan ketika masuk waktu sholat ini, tercantum dalam sebuah hadits sebagai berikut:

Dari Malik bin Huwayrits, (ia berkata), Nabi saw. telah bersabda: “…. Dan apabila waktu shalat telah tiba (hadir), bersegeralah salah satu diantara kalian semua untuk mengumandangkan adzan. (HR. Tujuh Ahli Hadis)

Jadilah tamu Allah dengan temukan paketnya cuma di Umroh.com!

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]

Tujuan adanya adzan sebagai tanda waktu maupun panggilan sholat, lebih bersikap terus terang, terbuka memanggil, dan mendakwahkan kepada ummat manusia tanpa sekat pembatas dan sangat agresif. Adzan sebagai bagian dari metode dakwah Islam yang berbeda dengan syiár-syiár ajaran lain dalam penyampaiannya, dan bahkan dalam dakwah Islam sendiri, jarang membahas tentang eksistensi Adzan dalam Akidah Islam.

Sebutan orang yang mengumandangkan adzan adalah disebut muadzin. Seorang muadzin minimal tahu tentang tugasnya tentang mengumandangkan adzan. Karena berkaitan dengan nada dan suara, alangkah baiknya jika muadzin ini bisa mengatur nada dan irama ketika adzan.

Hal ini supaya para jamaah sholat yang mendengarkan adzan ini bisa memperhatikan, mendengarkan lafadz adzan tersebut dengan seksama, sehingga bisa menjawab lafadz adzan yang di kumandangkan muadzin, dan mempersiapkan diri untuk datang ke masjid.

Selain itu, apabila mendengar suara adzan, di sunahkan untuk menjawab adzan tersebut sebagaimana yang diucapkan oleh muazin, kecuali apabila muazin mengucapkan: “Hayya alash-shalah”, “Hayya alal-falah”, dan “Ashsalatu khairum minan-naum” (dalam adzan Subuh).

ciri ayat sajdah

Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!

Apabila muazin mengucapkan “Hayya alash-shalah” atau “Hayya alal-falah”, di sunahkan menjawabnya dengan lafal “La haula wa la quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘azhim” yang artinya “Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah”. Apabila muazin mengucapkan “Ashsalatu khairum minan-naum” dalam azan Subuh, di sunahkan menjawabnya dengan lafal “Shadaqta wa bararta wa ana ‘ala dzalika minasy syahidin” yang artinya “Benarlah engkau dan baguslah ucapanmu dan saya termasuk orang-orang yang menyaksikan kebenaran itu”.