1
Muslim Lifestyle

Inilah Tujuan Taaruf yang Perlu Anda Ketahui

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Umroh.com – Menikah memang sunnah yang dianjurkan Rasulullah. Pernikahan mengikat lelaki dan perempuan dalam sebuah hubungan sakral yang dijamin Allah. Kehadiran seseorang yang kemudian menjadi suami atau istri kita adalah salah satu bentuk kekuasaan Allah. Di surat Ar Rum ayat 21 Allah berfirman:

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk kalian semua istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikannya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir”.

Tak sedikit orang yang mengenal istilah taaruf sebagai jalan menuju pernikahan itu sendiri. Namun sayangnya, belum banyak yang tahu tujuan menjalani taaruf itu sendiri. Lalu apa tujuan taaruf selama ini?

Baca juga: Ingin Taaruf? Ketahui Dulu Syarat yang Harus Dipenuhi

Pernikahan yang akan Diisi dengan Lika-Liku 

Umroh.com merangkum, dalam ikatan pernikahan, tercipta rumah tangga yang akan menjadi tempat berlabuh bagi seseorang untuk mendapatkan ketentraman hidup (sakinah). Di dalam rumah tangga itulah kemudian timbul rasa cinta (mawaddah) dan kasih sayang (rahmah). 

Kehidupan pernikahan juga akan dilalui dengan penuh lika-liku. Berbagai macam ujian yang menyenangkan atau menyedihkan akan melibatkan dua orang yang berbeda. Karena itu dibutuhkan pemahaman akan masing-masing karakter agar pernikahan bertahan dengan sakinah, mawaddah, warahmah. 

Tujuan Taaruf  

Untuk mencapai pernikahan, Islam tidak menganjurkan adanya pacaran. Islam mengajarkan pemeluknya untuk saling mengenal melalui taaruf sebelum menikah. Bagi muslim di Indonesia, taaruf sering diidentikkan dengan proses saling mengenal antara pria dan wanita yang hendak menikah. Tujuannya adalah mengenal karakter calon pasangan, agar proses saling memahami bisa berjalan dengan lebih baik. 

Mau dapat tabungan umroh hingga jutaan rupiah? Yuk download aplikasinya di sini sekarang juga!

Tidak seperti proses pacaran sekarang yang identik dengan perbuatan yang tidak diridhai Allah, taaruf dilakukan dengan tahap-tahap yang telah ditentukan. Tujuan dari tahap tersebut adalah masing-masing calon pasangan bisa mendapat kepastian yang jelas di dalam proses menuju pernikahan. 

webinar umroh.com

Proses Perkenalan: Perbedaan Taaruf dan Khitbah 

Berdasarkan pemaparan tim umroh.com, tiga tahapan perlu dilalui seseorang yang akan menikah, dan taaruf salah satunya. Taaruf adalah tahap awal sebelum seseorang menjalani proses khitbah dan nadhor. Khitbah dilakukan setelah taaruf, dan merupakan proses lamaran atau pinangan. Di dalam proses khitbah, disampaikan tawaran untuk menikah, baik secara terang-terangan maupun dengan isyarat.

Khitbah secara terang-terangan dilakukan dengan mengucapkan kalimat yang lugas. Misalnya “Apakah berkenan menjadi pendamping saya?”, atau “Jika Anda bersedia, saya ingin meminang Anda sebagai pendamping saya”. Jika khitbah dilakukan dengan isyarat, maka khitbah disampaikan dengan kalimat yang menunjukkan ketertarikan untuk menikah. Misalnya, “Anda memiliki karakter yang saya dambakan sebagai pendamping hidup”, dan sebagainya.

Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!

Bolehnya menyampaikan pinangan dengan terang-terangan atau isyarat dijelaskan Allah di dalam surat Al Baqarah ayat 235. “Tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengan sindiran atau kamu menyembunyikan (keinginan mengawini mereka) dalam hatimu. Allah mengetahui bahwa kamu akan menyebut-nyebut mereka, dalam pada itu janganlah kamu mengadakan janji kawin dengan mereka secara rahasia, kecuali sekedar mengucapkan (kepada mereka) perkataan yang ma’ruf. Dan janganlah kamu berazam (bertetap hati) untuk beraqad nikah, sebelum habis ‘iddahnya”.

Ayat ini juga menjelaskan tentang larangan bagi wanita yang baru meninggal suaminya. Wanita dalam masa iddah tidak boleh dipinang secara terang-terangan. 

Tahap selanjutnya adalah nadhor. Tujuannya untuk melihat calon pasangan sebelum menikahinya. Diriwayatkan Imam Ahmad dan Imam Abu Daud, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Apabila seseorang di antara kalian ingin meminang seorang wanita, jika dia bisa melihat apa-apa yang dapat mendorongnya untuk menikahinya maka lakukanlah!” 

Taaruf, Proses Perkenalan yang Sesuai Syariat 

Tujuan taaruf yang sesuai syariat adalah agar masing-masing pihak tetap bisa saling mengenal, tanpa takut terjerumus dalam perbuatan yang dilarang Allah.  

Taaruf bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama, dengan mengirimkan utusan atau orang ketiga atau perantara untuk melihat dan menggali informasi tentang calon pasangan. Kedua, dilakukan secara langsung untuk melihat sendiri mempelai wanita yang akan dinikahi.  

Hendaknya utusan yang dikirim untuk melihat calon mempelai wanita adalah juga seorang wanita yang dikenal baik dan adil. Tujuannya adalah agar di dalam proses taaruf, seorang lelaki bisa mengetahui sifat-sifatnya. Ketika melihat wanita calon mempelai secara langsung, tetap harus memperhatikan batasan aurat, yaitu wajah dan dua telapak tangan. Tujuan dari melihat langsung adalah untuk mengetahui kecantikannya atau kesuburannya.  

Proses selain kedua hal tersebut hendaknya dihindari. Misalnya bercengkrama dan bercerita berduaan, tanpa dihadiri oleh pihak ketiga yang dipercaya. Dikhawatirkan masing-masing pihak akan terhanyut godaan setan, sehingga melakukan hal yang tidak diridhai Allah, seperti memandang lawan jenis (nadhor), berduaan dan bersepi-sepian dengan lawan jenis (khalwat), hingga terjadi fitnah.  

Harga pas di kantong, yuk pilih paket umroh Anda cuma di umroh.com!

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]

Manfaat Taaruf  

1. Terhindar dari Fitnah 

Menjalani taaruf akan menghindarkan seseorang dari fitnah. Di dalam taaruf, tidak ada aktivitas berduaan antara lelaki dan wanita bukan muhrim. Proses perkenalan dilakukan melalui tulisan, atau perantara orang ketiga. Apabila ada proses pertemuan antara pria dan wanita, wajib ada orang ketiga yang menemani. Kehadiran orang ketiga akan mencegah setan mengambil peran dalam proses ini. 

2. Proses Perkenalan Berlangsung secara Terbuka 

Mengenal calon pasangan secara mendalam harus dilakukan sebelum menikah. Untuk itu, Islam memberikan panduan taaruf sebagai cara mengenal calon pasangan secara syar’i.  

Berbeda dengan pacaran yang dipenuhi hal-hal manis saja, taaruf menuntut masing-masing pihak mengemukakan informasi pribadi secara terbuka. Dengan begitu, masing-masing bisa saling mengenal, serta mempersiapkan diri untuk menghadapi segala kemungkinan konflik saat menjalani pernikahan. 

Ketika taaruf, calon pasangan juga dibolehkan mencari informasi melalui orang-orang terdekat. Selain itu, dibolehkan juga melakukan observasi secara sembunyi-sembunyi. Tujuannya, masing-masing mendapatkan gambaran jelas mengenai pribadi orang yang akan menjadi pendamping hidup kelak. 

3. Terhindar dari Rasa Sakit Hati Berkepanjangan 

Masing-masing pihak diperbolehkan menghentikan proses taaruf jika ternyata calon pendamping tidak memenuhi kriteria yang diinginkan. Ada perbedaan besar yang tidak bisa dikompromikan, sehingga dikhawatirkan akan mengancam kelangsungan pernikahan jika diteruskan.  

Cuma di umroh.com, Anda bisa dapatkan tabungan umroh hingga jutaan rupiah. Yuk download aplikasinya di sini!

Di tahap ini, semua pihak tentunya bisa menerima jika dijelaskan dengan itikad baik. Masing-masing pihak akan menerima sebagai keputusan terbaik, karena pertimbangan yang logis, lugas, dan tidak emosional. Manfaatnya, masing-masing pihak akan terhindar dari rasa sakit hati, sebagaimana rasa kecewa yang akan dirasakan jika putus saat pacaran.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.