Umroh.com – Setiap manusia yang hidup di dunia pasti tak akan lepas dari berbagai macam ujian/musibah. Dalam hidup, musibah bisa datang dan menimpa manusia kapanpun dan dimana pun dengan atas kehendak Allah SWT dan tidak bisa ditolak. Rasulullah pun menganjurkan bahwa ada ucapan mendengar musibah yang mungkin belum banyak orang tahu padahal memiliki makna baik.
Ujian/musibah yang diberikan oleh Allah SWT kepada setiap manusia tak lain tentunya untuk kebaikan daripada mereka sendiri. Diataranya sebagai penghapus dosa, mengajak manusia untuk senantiasa sabar, serta semakin tunduk dan taqarrubnya manusia kepada Allah SWT.
Baca juga : Belum Banyak Orang Tahu, Ini Amalan Saat Turun Hujan
Makna Musibah Dalam Islam
Musibah yang terjadi dalam hidup tidak membedakan sasaran yang dikenainya, ia bisa terjadi terhadap orang yang sholeh dan tak terkecualikan juga terhadap orang yang ingkar. Jika musibah tersebut menimpa orang-orang yang sholeh, maka musibah itu sebagai ujian serta cobaan bagi mereka untuk menguji sekuat apa keimanan mereka kepada Allah SWT.
Namun, apabila musibah tersebut menimpa orang yang ingkar dan kufur nikmat, maka musibah tersebut didatangkan sebagai suatu peringatan bagi mereka supaya mereka bisa kembali kepada jalan Allah SWT. Musibah adalah semua kejadian atau peristiwa yang menimpa manusia, baik yang bersifat ringan maupun yang berat yang sering disebut dengan berbagai bencana.
Temukan ratusan paket umroh dari >30 travel umroh terpercaya izin Kemenag dan tersedia keberangkatan di >50 kota hanya di marketplace Umroh.com. Transaksi Aman, Ibadah Nyaman di Umroh.com.
Dan yang pada akhirnya akan menimbulkan kerugian harta benda maupun nyawa manusia. Penyebab terjadinya suatu musibah merupakan takdir atau ketetapan dari Allah Swt. Segala musibah baik berupa bencana atau lainnya yang menimpa manusia memiliki hubungan yang erat dengan perbuatan manusia itu sendiri.
Di samping takdir dari Allah musibah juga disebabkan oleh ulah perbuatan manusia sendiri. Salah satu faktor ditimpakannya musibah kepada manusia adalah untuk mengangkat derajat manusia, sebagaimana dijelaskan Allah dalam Al Quran:
وَهُوَ الَّذِي جَعَلَكُمْ خَلاَئِفَ الأَرْضِ وَرَفَعَ بَعْضَكُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِّيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ إِنَّ رَبَّكَ سَرِيعُ الْعِقَابِ وَإِنَّهُ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu atas sebagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu Amat cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.(al-An’am: 165)
Semua musibah adalah atas izin Allah. Bagi mereka yang beriman kemudian ditimpa musibah, serta ia meyakini bahwa musibah tersebut merupakan takdir dari Allah, maka ucapan mendengar musibah tersebut merupakan kasih sayang Allah sehingga Ia akan memberikan hidayah kepada hamba-Nya yang beriman tersebut.
Bagi setiap muslim, musibah bisa sebagai peringatan agar mereka mau kembali ke jalan yang benar. Musibah juga berarti peringatan dari Allah SWT bahwa sesungguhnya manusia adalah makhluk yang sangat lemah di hadapan Allah SWT. Kesadaran ini perlu ditumbuhkan karena manusia cenderung merasa paling kuat dan paling berguna, sehingga sombong. Kesombongan inilah yang mengakibatkan kita sering menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.
Menjalani ibadah umroh adalah impian orang-orang yang beriman dan wujudkan itu bersama Umroh.com!
Ucapan Saat Mendengar Musibah
Umroh.com merangkum, sebagai umat muslim wajib bagi kita memasrahkan diri kepada Allah SWT dan senantiasa meminta perlindungan padanya. Saat kita mendengar musibah menimpa seseorang, Rasulullah menganjurkan kita untuk senantiasa mengucapkan
مِنْهَا خَيْرًا لَهُمْ فْ وَأَخْلِمُصِيبَتِهِمْ، فِي أجرْهُم اللَّهُمَّ رَاجِعُونَ، إِلَيْهِ وَإِنَّا لِلَّهِ إِنَّا
Innalillahi wa inna ilaihi roji’un, Allahumma ajirhum fii mushibatihim, wa akhlif lahum khoiron minha
Sesungguhnya kita milik Allah dan sungguh hanya kepada-Nya kita akan kembali. Ya Allah, berilah mereka pahala dalam musibah mereka dan berilah ganti yang lebih baik. dikembalikan.”
Sebagaimana dalam surat al-Baqarah : 155, ketika Allah sebutkan (berilah berita gembira bagi orang-orang yang sabar), dalam ayat 156 disebutkan:
“(Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Inna lillahi wa inna ilaihi raji‟un‟.”
Ucapan “innaa lillaahi” (sesungguhnya kami ini milik Allah), mengandung pengertian bahwa diri kita sendiri, keluarga, dan harta kita pada hakikatnya adalah milik Allah. Adapun Allah jadikan hal itu semua dimiliki oleh manusia sebagai suatu pinjaman, sebagai suatu amanat. Sebagai seorang muslim kita harus ikhlas dan ridha apabila keluarga kita diambil oleh pemiliknya yang hakiki.
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!
Begitu juga jika kita kehilangan harta, kita harus ridha kepada Allah, tidak berprasangka buruk kepada-Nya. Dan senantiasa pula kita mengucapkan, “Wa inna ilaihi raji‟un” (dan sesungguhnya kepada-Nya kami kembalikan). Sesungguhnya sewaktu kita lahir, kita tidak punya apa-apa. Setelah kita meninggal dunia nanti, kita pun tidak membawa apa-apa dari harta kita. semuanya kita tinggalkan, yang kita bawa setelah meninggal adalah iman dan amal shalih.