1
Muslim Lifestyle

Waspada! Ini 10 Penyebab Ghibah yang Patut Dihindari

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Umroh.com – Perkara ghibah saat ini nyatanya memang sudah mewabah dan tak bisa terkontrol bagi sebagian orang. Mengunjing atau membicarakan orang lain sepertinya memang menjadi topik yang ramai untuk diperbincangkan saat berkumpul dengan kerabat. Perilaku tidak terpuji ini memang  terlihat sepele dan sangat ringan untuk di lakukan. Namun, sadarkah kita bahwa dampak yang dijelaskan dalam islam dari hal ini ialah ganjaran dosa yang begitu besar dari Allah SWT. Kira-kira apa sih penyebab seseorang melakukan

Baca juga: Perhatikan! Ini Ghibah yang Diperbolehkan

Penyebab Ghibah yang Wajib Diwaspadai

Umroh.com merangkum bahwa saat ini betapa banyaknya kaum muslim lebih khusus perempuan yang taat akan perintah Allah SWT menjalankan segala bentuk ibadah dan berpakaian sesuai dengan syariat islam. Namun, tak bisa menjaga lisan dan perkataannya untuk membicarakan keburukan orang lain. hal ini terjadi tentu karena adanya pemicu utama dalam pelaksanaannya. Walaupun mereka telah tahu ghibah adalah perilaku tercela.

1. Kebencian terhadap orang yang di Ghibahi

Amarah dan rasa benci terhadap seseorang mendorong pelaku membeberkan aib yang bersangkutan. Terlebih jika ruh keagamaan dan sikap waras hilang dari mereka yang tengah dirundung amarah. Maka akan dengan entengnya pelaku membicarakan orang lain.

2. Iri Hati

Salah satu penyebab utama munculnya ghibah dalam diri seseorang. Ketika orang lain memiliki kelebihan yang tidak ada dalam dirinya, maka si pengghibah mulai menyebar gosip tentang kejelekan orang tersebut atau keluarganya. Tujuannya tak lain agar kelebihan orang tersebut hilang atau pindah kepadanya. Rasulullah saw bersabda : “Hati-hati kalian terhadap perbuatan hasad! karena hasad itu memakan (merusak)kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.” (HR.Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Temukan ratusan paket umroh dari >50 travel umroh terpercaya izin Kemenag dan tersedia keberangkatan di >50 kota hanya di marketplace Umroh.com. Transaksi Aman, Ibadah Nyaman di Umroh.com.

3. Lingkungan

Lingkungan berperan sangat penting dalam perilaku ghibah. Ketika kita bergaul dengan lingkungan buruk dan senang bergosip, maka lambat laun kita pun akan terbawa oleh suasana seperti itu. sebaliknya jika kita bergaul dengan lingkungan baik dan senantiasa menjaga adab prilaku maka kita pun akan terbawa baik dan berprilaku terpuji.

4. Niat Merendahkan Orang lain

Sekalipun pembeberan keburukan itu dilakukan di hadapannya, dan ia mengetahui dan mendengar, itupun, bisa dikategorikan sebagai ghibah, sebab ia tak menutupi aib, malah membuka dan menjadikannya bahaan ejekan. Rasulullah saw  bersabda : “Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain” (HR.Muslim).

penyebab ghibah

5. Menjilat atau Mencari muka

Penyebab ghibah selanjutnya adalah menjilat. Ini adalah hal yang paling sering kita temui di dalam dunia pekerjaan. Adanya persaingan dalam dunia kerja membuat seseorang dengan mudahnya melakukan hal tersebut. Seorang yang suka menjilat dan mencari muka teman-temannya akan selalu menyelaraskan perkataannya dengan teman-temannya. Meskipun terkadang teman-temannya terlibat dalam pergunjingan. Maka biasanya si penjilat dan si pencari muka membiarkannya. Alasannya takut teman-temannya lari meninggalkannya.

webinar umroh.com

6. Balas Dendam

Sifat dendam yang tertanam dalam diri manusia menyebabkan seseorang mencari kesempatan menggunjing saudaranya dalam berbagai kesempatan.

7. Karena Sesuatu yang Tidak Disukai Allah

Perbuatan maksiat atau perbuatan yang Allah SWT tidak sukai memang lah menciptakan dosa besar bagi pelaku. Namun, Kita sebagaimana orang yang mengetahuinya pun terkadang suka tak sadar dan secara spontan kerap, ia justru membuka aib pelaku tersebut di hadapan orang lain. 

8. Tidak ada Pembicaraan lain saat kumpul

Berkumpul dengan kerabat dekat adalah hal yang menyenangkan. Berbincang – bincang menghabiskan waktu bersama menjadi momen yang sangat menyenangkan dan bisa melepas penat setelah seharian bekerja. Namun, yang perlu diwaspadai saat berkumpul terlalu larut terkadang pembicaraan utama telah habis. Karena faktor inilah yang membuat bergosip menjadi pilihan selanjutnya saat kumpul. 

Yuk jadilah tamu istimewa Allah dengan temukan paketnya di Umroh.com!

9. Kepo Terhadap Hidup Orang Lain

Kebiasaan mau tahu urusan hidup orang lain nampaknya tak bisa terlepas dari gaya hidup orang Indonesia. Mencari tahu dan membeberkan kehidupan orang lain di setiap pembicaraan menjadi hal lumrah dalam setiap perjumpaan.

10. Sebagai Bahan Candaan Saat Kumpul

Penyebab ghibah yang terakhir adalah awalnya sebagai bahan bercandaan tapi lama-lama jadi bahan ghibah. Sadar atau tidak, candaan tak pantas kita terhadap orang lain di belakangnya, bermuatan ghibah, meski sekadar ingin mencairkan suasan, memancing gelak tawa. namun, ketahuilah hal itu sama sekali tak pantas.

Ghibah yang Diperbolehkan Dalam Islam

Umroh.com telah merangkum berdasarkan Para ulama yang telah memberikan pengecualian pada beberapa kasus yang dibolehkan untuk ghibah didalamnya, dengan menyimpulkan pada enam keadaan, sebagaimana dijelaskan oleh Imam Nawawi, yaitu:  

  • Mengadukan kelaliman (ketidak adilan). 

Maka dibolehkan bagi orang yang dizalimi untuk mengadu pada penguasa atau hakim atau selain keduanya, yang mempunyai kekuasaan serta dikiranya mampu untuk menolong serta menghukum orang yang menzaliminya. Yaitu dengan mengatakan pada mereka: “Orang itu telah berbuat zalim padaku pada perkara ini..”.

penyebab ghibah
  • Meminta bantuan untuk merubah kemungkaran dan menuntun pelaku maksiat agar kembali kejalan yang benar.
  • Memohon fatwa. Yaitu dengan mengatakan kepada pemberi fatwa: “Ayahku atau saudaraku atau suamiku telah berbuat lalim padaku, apakah boleh aku menuntutnya? Apa solusiku agar bisa lepas darinya dan memperoleh hakku serta mencegah kelalimannya? Atau ucapan yang semisal ini.
  • Memperingatkan kaum muslimin atas keburukan seseorang. Misalnya meminta pendapat tentang kondisi seseorang yang meminang puterinya. Atau orang yang ingin diajak bisnis atau muamalah lainnya. Maka, wajib bagi orang yang dimintai pendapat bila mengetahui keadaannya memberikan pendapat tersebut, sambil menyebutkan sisi kebaikan dan keburukan orangnya, dengan niatan ingin memberi nasehati padanya. 

Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!

  • Orang yang terang-terangan berbuat maksiat atau bid’ah. Seperti halnya, orang yang terang-terang minum khamr, pemungut atau penarik pajak. Maka dalam hal ini, kita sebutkan keburukannya saja, tanpa menyebutkan kekurangan yang lainnya.
  • Pengenalan dengan sebutan yang ia sudah ma’ruf. Maksudnya, jika ada orang yang memang dikenal dengan julukan ‘si tuli’ atau ‘si buta’ atau ‘si pincang’ atau ‘si rabun’. Dan sebagainya, maka boleh menyebut mereka dengan julukan-julukan tersebut. namun, terlarang bila di maksudkan untuk merendahkannya. Dan kalau sekiranya mampu mengenalkan dengan selain julukan tersebut maka itu lebih utama.