1
Muslim Lifestyle

Waspadalah! Ini 14 Bahaya Sifat Ujub yang Harus Anda Tahu

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Umroh.com – Sifat ujub dan riya’ sering bergandengan. Itulah pendapat Ibnu Taimiyah. Riya’ bermakna menyandingkan atau menyandarkan diri kepada makhluk. Sedangkan ujub adalah kondisi jiwa yang lemah. Biasanya, sifat ujub muncul karena orang dalam keadaan sombong. Terdapat banyak bahaya sifat ujub yang belum banyak umat muslim ketahui sehingga akan dijelaskan pada pembahasan ini.

Sementara itu, orang ujub terlalu bangga dengan diri sendiri atau kemampuan diri. Sifat ujub dan riya’ sama-sama mengesampingkan peran Allah dalam aktivitas seseorang. Orang yang riya’ mengagungkan makhluk, sehingga ia mengharap pujian dari mereka. Padahal Allah telah berfirman, “Hanya kepada-Mu lah kami menyembah.” (QS.Al Fatihah: 4).

Baca juga : Benarkah Dosa Riba Lebih Berat dari Berzina?

Ujub Menimpa Orang yang Merasa Tak Punya Dosa

Sifat ujub menjadi salah satu perkara yang ditakutkan Rasulullah akan menimpa kita. Terlebih, ujub biasanya menimpa seseorang yang merasa telah menjaga dirinya dari perbuatan dosa. Rasulullah bersabda, “Jika kalian tidak berdosa maka aku takut kalian ditimpa dengan perkara yang lebih besar darinya (yaitu) ujub! ujub!” (HR.Baihaqi).

Aisyah ra. pernah ditanya, “Siapakah orang yang terkena ujub?”. Beliau menjawab, “Bila ia memandang bahwa ia telah menjadi orang yang baik” (Syarah Jami As Shaghir).Dari sini, kita bisa belajar bahwa ujub menimpa seseorang yang merasa telah menjadi orang baik.

Bahaya Sifat Ujub

1. Membawa pada Kebinasaan

Diriwayatkan oleh Imam At Thabrani, Rasulullah bersabda, “Tiga hal yang membawa pada jurang kebinasaan: sifat pelit yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, kekaguman seseorang pada dirinya sendiri” (HR.Ath Thabrani).

Para ulama menjelaskan, maksud kebinasaan adalah sia-sianya amal manusia. Allah tidak akan menerima amal sholeh dari seseorang yang tidak ikhlas kepada-Nya.

2. Terjerumus pada Kesombongan

Umroh.com merangkum, sifat ujub tidak jarang diikuti dengan meremehkan orang lain. Dia merasa dirinya telah baik atau takjub dengan diri sendiri. Jika sudah demikian, berarti ia telah sombong. Padahal orang yang memiliki kesombongan di dalam hati walaupun hanya sebesar biji sawi, ia tidak bisa memasuki surga.

webinar umroh.com

Rasulullah bersabda, “Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“ (HR.Muslim).

3. Tidak Disukai Allah

Dalil ruqyah

Terlalu berbangga diri atau sifat ujub tidak disukai Allah. Allah berfirman, “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri” (QS.Luqman: 18).

Hanya di Umroh.com, Anda akan mendapatkan tabungan umroh hingga jutaan rupiah!Yuk download sekarang juga!

4. Mendapat Murka Allah

Bahaya sifat ujub selanjutnya tidak bisa kita remehkan. Sifat terlalu berbangga diri itu akan mendatangkan murka Allah. Rasulullah bersabda, “Seseorang yang menyesali dosanya, maka ia menanti rahmat Allah. Sedang seseorang yang merasa ‘ujub, maka ia menanti murka Allah.” (HR.Baihaqi).

5. Dijauhi Orang Lain

Tidak ada manusia yang nyaman bergaul dengan seseorang yang ujub. Dia ditampakkan akan sibuk menjelaskan kelebihan-kelebihan dirinya, walaupun orang lain tidak memintanya. Kebiasaan itu tentu membuat orang lain jengah, sehingga menjauh darinya. Sementara orang yang ujubnya tersembunyi, ia bisa terjerumus pada tindakan meremehkan orang lain. Akhirnya, orang lain pun tidak nyaman.

6. Tidak Berkembang

Seseorang yang ingin berkembang menjadi lebih baik harus mampu melakukan introspeksi. Sementara orang yang ujub tidak mungkin mengabaikan kebanggaan pada kebaikan diri sendiri. Dia tak pernah merasa punya kekurangan. Padahal setiap manusia memiliki kekurangan, dan cara menjadi pribadi yang lebih baik hanyalah dengan memperbaiki kekurangan itu.

7. Beresiko Melakukan Dosa yang Lebih Besar

Orang yang ujub memiliki rasa bangga terhadap amalan diri sendiri. Perasaan ini akan membuatnya merasa ‘bersih’, sehingga setan bisa memperdayanya untuk melakukan dosa-dosa, baik kecil maupun besar. Bukan tidak mungkin ia akan berubah menjadi seseorang yang mudah terperdaya godaan setan.

8. Dibenci dari Orang Lain

Orang yang ujub bukan saja akan dijauhi, namun juga dibenci orang lain. Walaupun ia memiliki ilmu yang luas atau kedudukan tinggi. Jika sifat ujub ia tampakkan dalam bentuk sikap tidak menghargai, maka orang lain akan membencinya. Para ulama berpesan bahwa sikap tawadhu’ lebih disenangi meskipun ia hanya memiliki sedikit kepandaian.

Jadilah tamu Allah dengan temukan paketnya cuma di Umroh.com!

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]

9. Merugi di Akhirat

Bahaya sifat ujub juga akan diterima setelah seseorang meninggal dan ia menjalani kehidupan di akhirat. Rasulullah bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang suka menyebut-nyebut kembali pemberiannya, seorang yang durhaka, dan pecandu minuman keras.” (HR.Nasa’i).

Kegemaran menyebut-nyebut pemberian tersebut sangat erat dengan sifat ujub. Mereka yang melakukan kebiasan itu terancam tidak akan masuk surga. Seperti pesan Umar bin Khattab, bahwa “Orang yang mengaku akan masuk surga, sesungguhnya ia akan masuk neraka”.

10. Mendapat Keburukan di Hari Kiamat

Orang yang ujub biasanya dianugerahi kelebihan oleh Allah. Tetapi sifat ujub akan membawanya pada bahaya di hari kiamat. Sebagaimana dijelaskan oleh Qatadah, “Barangsiapa yang diberi kelebihan harta, atau kecantikan, atau ilmu, atau pakaian, kemudian ia tidak bersikap tawadhu’, maka semua itu akan berakibat buruk baginya pada hari kiamat.”

11. Jauh dari Pertolongan Allah

Orang yang akan mendapat pertolongan Allah adalah mereka yang selalu bergantung kepada-Nya. Sementara orang yang ujub, ia selalu merasa bangga dan puas kepada kelebihannya, sehingga lupa memohon pertolongan pada Allah. Allah juga berfirman, “Orang-orang yang berjihad (untuk mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.” (QS.Al Ankabut: 69).

dalil tentang riya

12. Mudah Jatuh Saat Menjalani Cobaan Hidup

Sesungguhnya hidup di dunia penuh dengan ujian dari Allah. Mereka yang selamat dalam menjalani ujian adalah yang selalu dekat dengan Allah, dan mematuhi perintah Allah. Sementara itu, orang yang ujub terlalu mengandalkan diri sendiri, sehingga ia tidak memiliki pegangan yang kuat. Ini akan membuatnya mudah terpuruk ketika akhirnya menemui kegagalan.

13. Melanggar Perintah Allah

Tidak berbangga diri sebenarnya adalah perintah Allah. Dengan memelihara sifat Ujub, berarti seseorang telah melanggar perintah Allah. Padahal Allah telah berfirman, “Jangan kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang terlalu membanggakan diri.” (QS.Al Qashash: 76).  “Maka jangan kamu mengatakan dirimu suci. Dialah (Allah) paling mengetahui orang yang bertakwa.” (QS.An Najm: 32).

Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!

14. Melemahkan Akal dan Iman

Seseorang yang terlalu fokus pada kelebihan dirinya akan sulit untuk berpikir jernih dan melihat berbagai resiko untuk diselesaikan. Kebanggaannya pada dirinya sendiri akan membuatnya jauh dari Allah. Inilah yang membuat seseorang yang ujub akan memiliki akal dan iman yang lemah.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.