Perayaan hari raya di Timur Tengah rasanya kurang lengkap tanpa biskuit shortbread yang bernama Maamoul. Bisa dibilang, Maamoul ini adalah nastar ala Timur Tengah. Di Indonesia, nastar juga merupakan cookies lumer yang banyak disajikan saat hari raya. Biasanya, nastar diisi dengan selai nanas.
Jika nastar diisi dengan selai nanas, Maamoul diisi dengan pasta kurma atau kacang walnut atau pistachio. Terkadang ada juga yang memberikan taburan gula halus saat menyajikan.
Disajikan kepada Kerabat yang Berkunjung
Adonan untuk membuat Maamoul menggunakan tepung gandum atau tepung semolina. Kadang ada yang menggunakan keduanya untuk memberikan tekstur yang lebih halus. Maamoul biasa dibuat beberapa hari sebelum hari raya, kemudian disimpan dalam toples. Maamoul akan disajikan bersama dengan kopi khas Arab atau coklat kepada tamu-tamu yang datang berkunjung.
Maamoul juga sering digunakan sebagai hantaran saat berkunjung ke rumah kerabat. Walaupun banyak yang suka membuat sendiri Maamoul untuk dihidangkan di hari raya, ada juga yang memilih untuk membeli dari toko kue.
Dikenal di Wilayah Syam Hingga Mesir
Maamoul banyak dikenal di wilayah Syam, seperti Suriah, Yordania, Lebanon, Israel, dan Palestina. Di negara lain, seperti Turki, Maamoul disebut dengan Kombe. Sementara di Mesir, kue seperti Maamoul disebut dengan Kahk.
Konon, Kahk merupakan asal usul dari Maamoul. Kahk di Mesir banyak digambarkan di lukisan-lukisan atau ukiran pada kuil saat era Firaun. Di Mesir, Kahk juga banyak dihidangkan saat hari hari raya, dan diisi dengan kacang, Agameya (campuran madu dan kacang), serta loukoum khas Turki. Kahk biasa dihidangkan dengan cara disusun seperti piramida.
Selain umat muslim di daerah Syam, umat Kristiani dan Yahudi juga banyak menyajikan Maamoul saat hari besar mereka. Seperti hari besar Purim untuk umat Yahudi, atau hari Paskah bagi umat Kristiani.
Butuh Takaran Adonan yang Pas
Membuat Maamoul membutuhkan ketelitian dan resep yang berkualitas. Agar Maamoul memiliki tekstur yang melting di mulut namun tidak mudah hancur saat dihidangkan, dibutuhkan kombinasi bahan-bahan yang seimbang.
Untuk membuat adonan Maamoul, bahan-bahan yang dibutuhkan adalah
- 200 gram mentega
- 200 gram margarin (Kita juga bisa menggunakan ghee yang dilelehkan)
- 1 cangkir atau 250 ml minyak sayur
- 2 butir telur
- 1 cangkir gula bubuk
- 1 cangkir susu bubuk
- 1 sendok teh vanila
- 1 sendok teh ragi
- 1/2 sendok teh baking powder
- 1 sendok teh biji fennel atau jintan manis yang telah dihaluskan
- 1/2 sendok teh mahlab atau biji Cherry yang telah dihaluskan
- 1/4 sendok teh mastic atau ekstrak pohon damar yang telah dihaluskan, dan
- 1 kg tepung.
Untuk isian kurma, campurkan
- 1 kg kurma yang telah dihaluskan,
- 1/2 cangkir mentega,
- 1 sendok makan kayu manis,
- 1 sendok teh kapulaga.
Langkah pertama untuk membuatnya adalah dengan mengocok mentega, margarin dan minyak hingga tercampur rata. Lalu tambahkan telur dan vanila, lalu campur hingga warnanya menjadi lebih pucat.
Tambahkan gula dan susu bubuk, Lalu kocok hingga teksturnya jadi creamy. Lalu masukkan ragi, baking powder, mastic, mahlab, dan biji fennel. Setelah rata, tambahkan tepung secara perlahan. Masukkan tepung secangkir demi secangkir, sambil terus diaduk di antaranya. Hasilnya, kita akan mendapatkan adonan yang lembut yang bisa dibulatkan tanpa pecah. Istirahatkan adonan selama satu jam, lalu bagi adonan menjadi sebesar yang diinginkan.
Pipihkan adonan, lalu masukkan isian kurma ke dalamnya. Maamoul tradisional menggunakan cetakan kayu untuk membuatnya. Saat mencetak, jangan sampai isian keluar dari adonan Maamoul, lalu pencet hingga bentuknya menjadi cantik.
Setelah ditata di atas loyang, masukkan dalam oven yang sudah dipanaskan dengan suhu 230 derajat Celcius. Lalu masukkan Maamoul hingga warnanya menjadi coklat keemasan, atau sekitar 5 hingga 12 menit. Setelah itu, letakkan di bawah broiler hingga warnanya menjadi coklat keemasan. Setelah matang, pindahkan ke dalam rak pendingin. Sebaiknya, jangan disentuh sebelum dingin agar tidak mudah hancur. Maamoul siap ditata di dalam toples kue.
